Mengenai Saya

Foto saya
selamat datang di blog ibu rumah tangga pecinta buku yang merangkap sebagai ownernya frozen food rumahan. di blog ini kamu bakal di manjakan sama aneka makanan, kisah inspiratif, opini sang penulis blog yang terobesesi main film novel buatannya sendiri yang nggak kelar-kelar. siap-siap ngakak juga sama cerita gila yang sesekali bakal meramekan blog perempuan imut ini.
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Nilai sebuah kebahagiaan










lama tak menulis.

saya ingin beri beragam alasan klasik :)

mulai dari sedang fokus dengan segunung buku baru yang harus dilahap secara bersamaan sampai dengan lagi asyik bisnis kuliner, hehehehe *yang ini provit nya menjanjikan ding

apapun intinya, sebenarnya itu cuma alasan belaka saja, buktinya saya masih sempet tuh stalking di media sosial berjam-jam lamanya. dasar saya nya aja yang malesnya kebangetan, waktu senggang bukannya dipake nulis malah cuci mata liat belanjaan online yang menggoda iman :p

nilai sebuah kebahagiaan.

kenapa saya beri judul demikian?

karna dunia kita dipenuhi orang-orang yang doyan mengukur kebahagiaan orang lain. menilai kebahagiaan orang lain secara kasat mata. lupa bahwa apa yang terlihat dan terdengar seringkali tak sama dengan yang dirasakan empunya. 



nggak usah jauh-jauh, saya misalnya. belom nikah, ditanyain mulu kapan nikah, udah punya calon apa belum, kalau udah calonnya orang mana, kerjanya apa, status sosialnya gimana bla bla bla...

ketika saya bilang akan menikah dengan duda beranak dua yang usianya waktu itu 39 tahun, ada pro dan kontra yang disampaikan secara langsung maupun diam-diam dibelakang saya.

"duh, nggak ada pilihan lain Hen selain udah yang beranak gitu, ntar kamu cuma jadi babysitter aja loh!"

"usianya Hen, cari yang seumuran lah, minimal diatas kamu lima tahun, beda tujuh belas tahun mah bencana!"

 "nggak apa-apa beda usianya jauh, mungkin yang itu lebih matang dan bisa ngarahin kamu lebih baik."

"malah enak kalau udah ada anak Hen, rumah rame dan kamu nggak kesepian."

semua komen itu saya telan bulat-bulat. ya, mereka berhak menilai dan memberi saran. saya hanya berfikir positif, kalau pun ada saran yang sedikit mak jleb, komplain lebih tepatnya, itu hanya cara dari orang-orang yang peduli pada saya untuk benar-benar memastikan saya nggak salah pilih. 

selama yang komplain langsung datang pada saya, ngomong secara langsung, dengan senang hati dan lapang dada saya pertimbangkan. justru saya akan berterima kasih karna sudah diperdulikan, dinasehati, bagi saya orang-orang seperti ini dikirim Allah untuk semakin memantapkan niat saya, apakah ingin diteruskan atau tidak.

yang aneh adalah ketika orang yang tidak begitu mengenal saya ikut memberi rate pada pilihan saya lalu kasak kusuk kesana kemari mengomentari hidup saya bahwa kelak saya pasti tidak bahagia, saya pasti sengsara lahir bathin, pokoknya menyesal berat deh...

saya cuma bisa kasih senyum. habis mau kasih apalagi? mw mencak-mencak? 
 

saya nggak bisa begitu. karna masa depan belum terjadi. saya nggak tau akan jadi seperti apa didepan sana nantinya keputusan yang saya ambil waktu itu. modalnya hanya bismillah dan kemantapan hati yang lillah karna Allah swt, saya ingin menikah, ingin memiliki pendamping, imam untuk agama dan hidup saya. dan saya merasa sekufu dengannya maupun sebaliknya. apa itu belum cukup?

yang saya tau, sang calon waktu itu shalatnya bagus. dijaga dengan baik. itu penting untuk saya. karna kalau shalat saja nggak becus gimana urusan lain? shalat adalah tiang utama rumah tangga sakinah. saya butuh imam yang demikian dan sudah saya dapatkan. sisanya, biar Allah yang jamin. 

ada yang bilang, shalat itu bukan harga mati akhlak seseorang terjamin baik, bisa aja banyak sifat buruk lainnya dalam dirinya. anyway, kamu yang ngomong gini shalat berapa kali dalam sehari? lalu apakah prilakumu sempurna?



manusia itu hitam putih. punya sisi baik dan buruk dalam dirinya masing-masing. setan pasti selalu menggoda untuk melakukan yang hitam. tinggal manusianya pilih yang mana.

hari ini saya memeluk lengan suami dan bilang, "pak Habibie sudah 80 tahun lebih usianya, saya tidak bisa berhenti berharap semoga umur kamu panjang seperti beliau, kita bisa bersama-sama 40 tahun lagi, sampai kamu jelek dan tak bergigi."

suami saya tertawa, "mana mungkin saya bisa jadi jelek kalau istrinya seperti kamu, yang selalu jatuh cinta setiap hari dengan suaminya sendiri. "

dia benar.

rumah tangga kami, dan semua orang diluar sana pasti pernah punya masa-masa sulit. tapi bukan berarti tidak bahagia, sengsara dan merana seperti yang diramalkan sebagian orang yang merasa dirinya dewa.




bahkan tanpa bilang, "saya bahagia" saja semua orang pasti bisa merasakan bagaimana bahagianya saya. lelaki ini selalu mau berusaha menyenangkan hati istrinya dengan cara-cara manis yang meluluhkan hati.

contoh kecil adalah ketika sepulang meeting, sudah senja dan sebentar lagi adzan maghrib, hujan pula, dia memetik setangkai mawar sampai tertusuk duri untuk dihadiahkan kepada saya dirumah yang memang cinta sekali pada apapun berbau mawar. foto ini adalah saksi. kenang-kenangan. dipotret diam-diam oleh rekan kerjanya lalu dimasukan ke grup whatshapp, suami saya saja kaget tak menyangka akan difoto segala. 



untuk ukuran lelaki yang sekarang usianya sudah 41 tahun tapi masih mau seperti ini untuk istrinya, bagi saya ini luarrr biasa. biasanya lelaki umur segini jarang sekali ada yang mau terang-terang memperlakukan istri dengan cara yang membuatnya merasa istimewa dan... cantik.

ya, saya merasa cantik ketika suami memberikan hal-hal spesial. 

bersama sang mawar


saya kegirangan berhari-hari lamanya. mau masak, mandi, beres-beres, selalu senyum-senyum sendiri tiap ingat hal ini, semakin bahagia saat masuk ke kamar dan menemukan setangkai mawar disudut meja.

suami saya mungkin paham, istrinya masih 24 tahun, masih perlu dimanjakan dengan romansa. dan beliau menyesuaikan diri. sama seperti saya, tidak keberatan ketika malam minggu yang bagi pasangan muda wajib diisi dengan jalan-jalan, kami menghabiskannya dirumah. suami ngemil kue-kue buatan saya sambil nonton komedi, saya main medsos sambil baca buku. 

sekarang saya sudah menikah, sudah memasuki tahun ketiga. dan pertanyaan orang-orang pun sudah berubah. sekarang pertanyaannnya selalu, "kapan punya momongan, Hen?"

saya bisa memahami jika pertanyaannya adalah, sudah punya momongan belum? tapi kata kapan, saya rasa itu bukan saya yang bisa menjawabnya. tapi Allah. karna yang punya kuasa meniupkan ruh ke dalam rahim saya hanyalah Dia. saya tidak tau kapan Allah akan memberikan rejeki itu. saya cuma bisa percaya bahwa Tuhan saya yang paling tahu kapan saat terbaik memberikan anugrahnya pada kami. 

apa disini saya sedang protes pada pertanyaan orang-orang? 

sama sekali tidak. memang begitu mekanismenya. hidup ini kita yang jalanin, orang lain yang komentarin :)

saya tidak tersinggung apalagi marah jika ditanya setiap bertemu seminggu atau sebulan sekali kapan punya momongan, sudah isi atau belum, saya lagi-lagi hanya senyum saat yang nanya tak hanya pasang tampang kecewa setelah mendengar jawaban saya, melainkan langsung mendeskripsikan bahwa pernikahan saya bermasalah karna faktor keturunan. saya bisa apa selain kasih senyum? kebahagiaan itu adanya dihati saya, bagaimana saya menunjukkannya? belah dada? kan ekstrem, hehee...

tapi saya terima kasih untuk yang habis nanya lalu dapat jawaban belum langsung memeluk saya hangat, kasih support dan bilang sabar, plus kasih tips-tips jitu untuk berikhtiar lebih keras. orang-orang dengan pribadi begini saya yakin pemikirannya luas, karna sikapnya bijak.

kemarin saya habis ngunjungin teman yang sakit di RS. ibu beranak empat. ada dua jam kita ngobrol ngalor ngidul. ibu cantik ini, bercerita banyak hal pada saya. makasih ya ibu sudah berbagi. beliau menceritakan bagaimana suka dukanya senang bahagianya plus rempong-rempongnya punya anak banyak.

beliau tampak bahagia dengan kehidupannya. anak-anaknya baik dan menyenangkan meski kadang sedikit merempongkan sang ibu, khas nya anak-anak lah ya...

tapi di akhir cerita beliau bilang, "dulu saya juga pengen seperti mbak yang produktif, bisa ikut banyak kegiatan ini itu, bisa merampungkan cita-cita dll, tapi keburu punya anak banyak mba, suami saya nggak ngizinin ikut ini itu nanti anak-anak terbengkalai apalagi saya punya bayi."

saya melihat ada raut sedih dan kecewa di mata si ibu. saya yakin beliau tidak menyesali hidupnya apalagi dengan hadirnya anak yang lucu-lucu, tapi tetap saja sebagai wanita yang punya banyak mimpi, bisa bergelut mewujudkan mimpi tersebut adalah bagian dari semangat hidup. gairah hidup yang tentunya amat sangat menyenangkan. 



suami saya sampai saat ini mengijinkan saya punya kesibukan produktif seperti bisnis kuliner, online shop, kursus menjahit, kecantikan dan tata boga karna saya belum punya bayi. anak-anak kami sudah besar, sudah SMP, bisa pakai baju sendiri dan tak mungkin disuapi. beda hal nya kalau punya bayi, beliau sudah wanti-wanti, kalau ada bayi, saya harus fokus ke bayinya sampai bayinya berumur 7 tahun :)

ilustrasi rempongnya si baby unyu


pemikiran positif saya, Allah baik banget. Allah tahu saya normalnya sebagai wanita jelas pengen punya bayi, tapi Allah lebih tahu didalam hati saya ada banyak mimpi yang ingin saya realisasikan terlebih dahulu, saya diberi kesempatan untuk belajar, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya. saya diizinkan untuk fokus ke hal lain dulu. kesempatan yang langka. kelak jika saatnya tiba, jika Allah berikan saya anak-anak yang banyak, maka saat itu saya sudah siap menjadi ibu yang punya banyak bekal ilmu bermanfaat untuk diwariskan pada mereka semua.  karna ilmu yang bermanfaat adalah satu dari tiga yang kelak tidak akan putus meski kita sudah meninggal sekalipun.

saya sering tanya suami, "kamu pengen punya bayi? kamu nggak sedih sekarang belum ada? anak-anak sudah besar, mereka mulai punya dunianya sendiri, namanya juga fase remaja, seperti kita dulu juga."

"aku pengen banget punya bayi, yank. tapi bukan berarti aku sedih lah kalau nggak ada. ada aku bersyukur, belum ada juga nggak masalah kita bisa pacaran lebih intens." senyumnya ganjen, bikin saya kelepek-kelepek hahahahaa



suami selalu support jika terkadang saya down, iri liat baby orang lucu banget. beliau bilang, nanti kita punya kembar tiga. pokoknya banyak deh. ada loh kenalanku yang sama-sama sehat malah baru dikaruniakan bayi setelah belasan tahun menikah. dan ya, kemarin kami hadir di aqiqah pasangan bahagia yang telah menunggu setelah sekian lama itu. 

kamu, yang sering ku tanya saat beranjak tidur, " apakah kamu bahagia menikah denganku?"

"sangat." 

menjadi jawaban terindah penjemput mimpi malam hari sampai pagi kembali bertandang.



saya percaya, Allah sedang merencanakan sesuatu yang lebih sempurna untuk kami. kami diminta untuk menguatkan pondasi rumah tangga ini terlebih dahulu. membangunnya perlu waktu tak sebentar, perlu waktu bertahun-tahun lamanya sampai kokoh, agar kelak tak ada sebab lagi yang bisa membuat iblis tertawa terbahak-bahak karna berhasil menumbangkan ladang amal kami dengan badai pernikahan yang besar.

rejeki, maut, jodoh, semuanya mutlak urusan Allah, kita hanya disuruh ikhtiar dan berdoa, sisanya serahkan saja pada yang Maha memberi. selalu ada hikmahnya kenapa Allah menunda sesuatu untuk kita. Allah lebih tahu kapan saat terbaik memberikan rejeki yang ini, hadiah yang itu bagi hambanya yang bersabar dan tau bagaimana caranya memanfaatkan waktu sembari menunggu. 

jadi kalau kalian fikir dengan belum hadirnya bayi diantara kami maka tak ada kebahagiaan... 

mungkin memang sedangkal itu pemikiran kalian.

tapi tidak bagi kami. bumi Allah ini luas. ada jutaan jenis kebahagiaan yang bisa kami miliki, mengapa gusar hanya karna satu yang masih Allah tunda sedangkan gantinya adalah seribu?

punya suami yang sifatnya meneduhkan hati istri setiap hari itu kebahagiaan.
punya anak-anak yang sudah besar, mandiri dan sangat menghormati orangtuanya itu kebahagiaan.
punya keluarga yang selalu support dalam keadaan apapun itu kebahagiaan.
punya sahabat setia yang selalu ada kapan pun dibutuhkan itu juga kebahagiaan.
punya waktu yang banyak untuk me time itu adalah kebahagiaan.
punya kesempatan belajar banyak hal dan menuntut ilmu itu kebahagiaan.

betapa hidup ini sedemian indahnya untuk disyukuri, dijalani dengan kalimat hamdalah setiap hari, maka selalu Allah tambah nikmatnya bagi siapa saja yang pandai mensyukuri. 

bahagia itu dihati. pancarannya di wajah yang berseri.  apa wajah saya kurang berseri? :p















































































  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

selfie is kekinian. selfie juga punya aturan.


suka sama kutipan di atas?

sama. saya juga suka.

semua perempuan butuh kecerdasan. dunia terlalu keras kalau hanya mengandalkan kecantikan. tapi kalo barometer kecerdasan itu hanya IQ, memangnya berapa persen sih wanita yang IQ nya di atas rata-rata? jadi gimana wanita dengan IQ standar? dianggap tidak cerdas kah?

well, nggak cuma yang punya otak plus kok yang bisa disebut cerdas. cerdas itu bisa dari prilaku. bahkan lebih dominan menurut saya kerennya wanita itu cerdas prilakunya. cerdas otaknya tapi prilakunya arogan atau nggak pintar-pintar banget tapi cerdas setiap mengambil sikap, tentu lebih baik.

kali ini saya mau nulis tentang fenomena kekinian. saya nggak tau deh istilah kekinian itu muncul di tahun 2014 atau 2015, tau-tau udah banyak aja orang yang memakai istilah kekinian. artinya kurang lebih kita mengikuti arus perkembangan zaman, apa yang kebanyakan dipakai orang, dilakukan orang, kita ikut melakukannya juga. misalnya lagi kekinian banget tahun lalu para ABG nyoba kamera 360 buat dipakai selfie di segala tempat, maka berjamaahlah orang di sekitar saya maupun di dunia maya dari berbagai kalangan berselfie ria menggunakan camera 360, beramai-ramai mengunduh applikasi kamera tersebut ke dalam smart phone mereka lalu menggunakannya dalam berbagai pose dan ekpresi.

saya?

jelas pernah pakai juga, karna penasaran kenapa banyak yang suka selfie pakai camera 360 tersebut. tapi begitu coba ternyata saya nggak doyan-doyan amat pakai camera beginian karna menurut saya hanya sekedar permainan warna gambar saja. muka kita bisa jadi kuning, oren, kehijauan, kebiruan, atau seperti foto hitam putih masa lalu, memang sih kalo kita nggak pede karna di kamera wajah kita terlihat tidak seputih artis korea, bisa pakai mode pemutihnya sehingga ya wajah kita jadi seperti putih meskipun aslinya nggak. tapi ya cuman itu fungsinya menurut saya.

katanya camera 360 bisa bikin tambah cakep foto kita, berbeda dari aslinya, nggak segitunya juga soalnya saya pakai 360 tetep aja pipi saya chubby, muka saya bundar padahal pengennya sih kalau pakai 360 muka saya jadi tirus dan punya tulang pipi menonjol seperti aktris bollywood, hehe.

saya rasa semenjak handphone punya applikasi kamera, nggak sekedar sebagai alat komunikasi, rata-rata individu pasti pernah selfie, porsinya saja yang beda-beda, ada yang selfie sesekali hanya kalau sedang mood dan seperlunya saja, ada yang selfie dimana saja kapan saja. saya kayaknya termasuk jenis queen of selfie, hihi.

dan jika menurut saya pencahayaan di foto kurang bagus entah terlalu gelap atau kelewat terang, saya lebih suka edit foto menggunakan applikasi permanen yang selalu ada di handphone saja, bukan applikasi unduhan. misal dibawah ini foto yang menurut saya muka saya agak keliatan berminyak karna habis seharian jalan kesana kemari sama suami dan nggak sempat pake bedak, biar bagus dan nggak kucel fotonya saya kasih soft, hihi... jelas banget kan bedanya *peace

cuman ya tetep aja muka saya nggak berubah, tetap kayak saya, nggak tiba-tiba mirip Pevita Pearce :)


ini salah satu jenis kekinian yang saya lakukan. pasti banyak yang seperti saya di luar sana. memanfaatkan kemajuan perkembangan zaman untuk membuat sesuatu jadi lebih baik, misalnya mengedit foto kusam karna sayang mau dibuang tapi mau disimpan juga kayaknya males, ya udah rapiin aja fotonya biar cerah pakai pengedit foto. semua tergantung kenyamanan masing-masing. bisa juga memperbaharui foto cetak zaman bahari yang buram lalu di scan kemudian mengeditnya menjadi terang dan bisa disimpan kembali dalam bentuk file agar bisa di posting ke berbagai akun medsos pribadi sebagai kenang-kenangan masa lampau yang punya history tertentu.

apapun jenis kekinian yang kita lakukan, selama dirasa bermanfaat untuk diri sendiri dan tidak merugikan orang lain, tidak masalah.

beberapa hari ini beranda facebook saya penuh dengan hujatan kepada para perusak bunga Amarilis.
berjamaah para netizen mencaci maki para ABG dan Nyak-nyak kelewat gaul yang numpang selfie di kebun bunga Amarilis yang ada di Jogja Gunung Kidul tersebut. Bunga yang katanya hanya mekar di bulan November dan Desember ini lantak seketika terinjak-injak mereka yang ngebet punya foto ngehits bak sedang berlibur di Eropa.

sebenarnya yang jadi masalah bukan selfie nya. tapi caranya. mereka berlomba ingin punya foto paling keren diantara bunga-bunga eksotis itu tanpa peduli kalau harus menginjak beberapa bunga untuk bisa berada ditengah-tengah hamparan bunga. kalau yang melakukan hanya satu orang tentu kerusakan kebun bunga itu tidak separah yang ada difoto berikut


padahal sebelumnya padang bunga ini begitu cantik tak terjamah kaki-kaki nakal mereka.


ini yang saya maksud tidak cerdas prilaku. hanya pengen kekinian tapi tidak memikirkan dampak perbuatan. kalau tidak memungkinkan selfie ditengah hamparan bunga karna tidak disediakan jalur aman tanpa menginjak bunga artinya ya memang tidak selayaknya nekad mendapatkan pose terbaik yang berpotensi merusak alam hanya demi kepuasan pribadi. itu egois namanya.

berfoto dipinggir saja kan tidak masalah, bunganya tetap kelihatan kok. atau sekalian sewa fotografer profesional yang bisa jepret foto keren tanpa harus menginjak-injak bunga karna sang fotografer punya skill nmenggunakan trik berbagai macam angle saja untuk mendapatkan pose paling ngehits. pokoknya jangan sampai merusak, memangnya kita bisa ganti?

saya juga gemes. ada yang seenaknya aja merebahkan diri diantara bunga-bunga tersebut, menikmati banget patahnya tangkai bunga dan berjatuhannya kepala bunga yang copot dari tangkainya, itu belum sama yang ngejongkok di atas bunga-bunganya. ya ampun, rasa pengen tak jitak, bunga sebagus itu didudukin sambil megang gadget kayak orang lagi nunggu durian jatuh, kalau saya jadi pemilik kebun itu sudah saya teriakin sambil bawa sapu. asli gondok banget.

semoga para perusak bunga Amarilis yang sekarang lagi di bully para netizen ini akhirnya sadar sama prilaku kelewat eksis mereka yang memang sudah keterlaluan. minimal nggak ngeyel dan cari pembenaran biar nggak disalahin.

itulah sebabnya kita para perempuan yang mayoritas penggila selfie dituntut cerdas dalam berprilaku. selfie boleh, mau itu pose jongkok atau rebahan asal liat tempat dan kondisi. saya juga suka pose deket bunga, karna bunga itu cantik, bawa nuansa kesegaran dan keindahan.

kebun anggrek PT Badak Bontang

 
tapi alam tidak bisa merusak dirinya sendiri. kitalah yang berdampingan dengannya yang berpotensi paling besar merusaknya. mungkin kita nggak bisa mencegah kerusakan-kerusakan alam lainnya yang lebih besar diakibatkan keserakahan para penguasa negeri, tapi paling nggak sekedar membiarkan yang indah tetap indah sangat mudah kan? siapa tahu kebun Amarilis yang tadinya tidak hancur itu bisa jadi salah satu destinasi wisata paling diminati para pendatang yang jauh-jauh ke jogja hanya ingin melihat kecantikan sang bunga, seperti kita yang selalu mimpi bisa pergi ke jepang buat selfie sama bunga sakura.
 
So, kalau selfie adalah bentuk kekinian zaman ini, maka pahami aturannya baik-baik. silahkan selfie sepuasnya sampai memory handphone kalian full foto selfie kalian sendiri, sampai kamera handphone kalian suak batrainya, nggak akan ada yang ngelarang apalagi ngebully, asal cerdas dan peka mencermati situasi dan kondisi dimana dan kapan kalian ingin selfie. tentunya, nggak pake ngerusak keindahan alam.











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

wanita seperti apa akan membentuk lelaki seperti apa

harus tetap menulis disaat mood nggak nyampe kesitu rasanya sulit. tapi saya mencoba menciptakan mood terbaik dengan tetap menulis dalam kondisi apapun. mentor saya bilang, kalau nulis cuman nunggu mood, kapan kamu latihannya?

sebenarnya saya cuman lagi mood mengobrak-abrik isi dapur, nyobain resep-resep kue yang lagi booming seliweran di facebook. tapi ya udah, saya tetap harus nulis meskipun ngalor ngidul sesuai janji saya bahwa saya akan rajin latihan menulis.






oke, saya mau ngobrol tentang pasangan terbaik. tentang bagaimana kita bersikap akan menentukan akan jadi seperti apa pasangan kita nantinya. 



apa yang membuat seseorang berani memilih seseorang lainnya untuk dijadikan teman hidup. sering saya tanya suami, kenapa kamu pilih saya?

suami saya kalau dikasih pertanyaan sejenis ini, susaaah banget dapat jawaban seriusnya, saya musti berapa kali cemberut, ngambek bin manyun dulu baru bisa dapat jawaban jujurnya. 

"karna bagi saya kamu cantik."

"hah, cuma itu?"

"karna saya mencintai kamu dan kamu pun mencintai saya."

"lalu apalagi?"

"karna kamu sederhana."

"karna  kamu tidak ganjen. saya nggak mau punya istri genit ntar nggak setia"

"karna saya punya keyakinan kamu akan jadi istri yang taat kalau saya jadi suamimu."

saya mengingat satu-satu semua jawaban ini, meletakkannya pada tempat paling kuat dihati. dan kalau ditanya balik kenapa saya memilihnya untuk menjadi teman hidup, maka jawaban saya...

"karna saya selalu suka melihat wajahnya, terlepas apakah dia sebenarnya ganteng atau tidak. bagaimana saya bisa jadi istri seseorang yang melihat wajahnya saja saya tidak suka."

"karna dia juga mencintai saya, poin penting. saya tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak mencintai saya. buat apa? cinta itu perlu. Nabi saja pernah membolehkan seorang gadis yang dinikahkan paksa oleh Ayahnya dengan lelaki yang tidak dicintainya untuk membatalkan pernikahannya. bagi saya jika ingin membangun rumah tangga, maka cinta adalah salah satu pondasi terkuatnya meski memang tidak cukup jika tidak ditunjang pondasi-pondasi lainnya.

"karna setidaknya menurut saya shalatnya bagus. jangan main-main untuk perkara yang satu ini. ketika kita mati nanti amalan yang pertama kali diminta pertanggungjawabannya adalah shalat. saya butuh lelaki yang shalatnya jauh lebih baik dari saya. saya percaya sifat baik itu menular, pun sikap buruk. kalau suami saya shalatnya bagus, semoga dia juga tidak bosan membimbing saya perkara shalat ini, selalu mau memastikan shalat saya sempurna sesuai syariat.

"karna dia selalu mau mendengarkan saya. ya, perempuan selalu butuh didengar."

dalam rumah tangga, komunikasi yang baik antara pasangan sebenarnya tidak didapat dengan mudah. butuh dua orang yang saling percaya, sama-sama mau mendengarkan keluhan pasangan masing-masing, dan mau berusaha melakukan apapun demi hubungan yang lebih baik.

"yank, apa buktinya kalau kamu cinta sama aku?" saya menuntut bukti.

Tidak langsung dijawab. butuh beberapa jeda sebelum memberi pernyataan dengan keyakinan penuh,

"saya tidak akan meninggalkan kamu, kecuali kamu yang ingin pergi. saya akan tetap tinggal ketika kamu meminta saya tinggal. saya akan temani ketika kamu butuh ditemani. meski saya tidak bisa janji jadi suami yang terbaik."

tersentuh. saya lumer mendengar jawaban ini. terlebih sekarang. karna dua tahun menikah, beliau membuktikan ucapannya. bagaimana pun sebelnya beliau ke saya, marahnya, jemgkel setengah matinya, tetap ada disisi saya, meski balik badan melungker seperti udang diatas kasur, hahahaa

saya tanya lagi, kamu lebih cinta ke saya sebelum atau sesudah menikah?

"tentu saja setelah menikah."

"kenapa? saat sudah menikah kita jadi sama-sama tau kekurangan masing-masing yang tadinya nggak keliatan saat belum menikah, tidakkah itu memudarkan rasa cinta dihatimu?"

"tidak."

oke. cukup. saya tau alasannya. mungkin karna kami sudah melewati masa-masa sulit bersama. bertahan bersama, menangis dan tertawa bersama. saya tau jelek-jeleknya suami saya tapi saya tetap cinta, itu disebut toleransi. tidak membiarkan tapi juga tidak memaksakan perubahan terjadi sekilat membalik telapak tangan. suami saya juga demikian, dia yang paling tau jeleknya saya gimana meski sering protes tapi tetap mau memaklumi dan membimbing saya. 

semoga Allah cukupkan aku untukmu dan kamu untukku



menikah itu sulit kawan. siapa yang bilang mudah? jadi para jomblowers yang sering ngadu ke saya kenapa nggak nikah-nikah, mending siapin diri dulu. kalo lelaki siapin mental dan finansial, kalo perempuan siapin mental dan skill. kalo finansial si lelaki nggak siap, mental nggak siap, perempuan nggak punya skill ngurus rumah tangga, lantas mau bangun rumah tangganya pake apa? pake cinta? 

nggak sedikit yang cerai baru bentaran nikah padahal nikahnya karna sama-sama cinta cuman karna si suami nggak bisa mencukupi kebutuhan istri, atau meskipun bisa si istri juga nuntutnya diluar batas kemampuan suami. atau si istri yang nggak mau belajar ngurus rumah, ngurus suami, masih betah ngurus diri sendiri dan hidup seenak dewe karna faktor kebiasaan saat masih single, bebas tanpa aturan dan tanggung jawab.

urusan mental, kalo mental kita nggak cukup baik, ada problem dikit, berantemnya di sosmed dibaca ribuan orang di share kemana-mana, anggapan orang jadi miring, padahal suami istri yang tadinya berantem heboh udah baikan kembali, mesra kek permen karet ditempelin ke rambut, tapi dunia terlanjur tau dan ngejudge yang borok-borok, inilah pentingnya bagi kita menjaga aib pasangan sendiri. jangan berfikir pendek saat lagi marah semua diumbar biar suami malu, maksudnya mau kasih efek jera biar suaminya kapok tapi malah jadi boomerang ke diri sendiri. fikir aja, suami istri itu ibarat pakaian, kalo suaminya dinilai orang nggak bagus, maka orang juga mikir mungkin karna istrinya juga sama nggak bagusnya. karna jodoh itu seperti cermin. tempat kita saling berkaca dan membenahi diri.

makanya dibutuhin dua orang yang benar-benar serius berkomitmen. punya tujuan yang sama dan mau susah bersama untuk membangun pondasi rumah tangga yang kuat, karna kalau dari awalnya sudah rapuh, ada badai dikit rumah tangganya berantakan, deh. 

suami istri harus tau tugasnya apa, perannya apa. saya lupa pernah baca dimana, katanya cinta itu bisa padam bara nya kalau nggak dijaga. itu benar. saya bukan psikolog atau konsultan pernikahan yang bisa kasih tips cara menjaga cinta dalam pernikahan agar selalu membara apinya, tapi setidaknya yang bisa saya lakukan adalah menunjukkan pada pasangan saya kalau saya selalu mencintainya, selalu suka menatapnya berlama-lama seperti orang baru kasmaran, dan saya nggak malu sering bilang padanya kalau saya sayang, saya cinta, saya rindu, saya ingin dia memeluk saya 



kasih sayang itu bagian dari cinta. tunjukkan. nggak perlu malu or gengsi sama pasangan halal sendiri.

salah satu tanda bahwa komunikasi kita dan pasangan cukup baik adalah kita nggak ragu mengatakan padanya kalau memang ada sikapnya yang nggak kita sukai. meskipun, menegur selalu ada caranya.  kalau cara menegur salah, timing nggak pas, nggak bisa baca situasi, yang ada perang dunia ketiga meletus. saya misalnya, nggak akan ngambek kalau ditegur, dinasehati, sambil dipeluk, hahahaa... istri mana yang bisa tersinggung kalau suaminya ngomel pun tapi sambil melukin istrinya :p

akhir-akhir ini banyak banget temen yang udah lama menikah maupun baru menikah mempercayakan masalahnya pada saya.  who i am? jujur, saya takut salah kasih solusi. kalau saya hanya menjadi pendengar saja dan tidak memberikan solusi apapun maka artinya ilmu saya belum sampai situ. pernikahan saya juga nggak sempurna-sempurna amat, tapi saya dan suami selalu mengupayakan semuanya tetap berada dijalur yang nyaman untuk kami berdua. dan sebisa mungkin saya coba bantu teman-teman yang lain berdasarkan pengalaman saya yang hasil akhirnya baik atau dari buku-buku pernikahan yang sering saya baca.

Nggak ada pasangan yang seratus persen sesuai sama kriteria yang kita mau. nggak ada sejarahnya pernikahan nggak pernah punya masalah, semua suami istri pernah berantem. nggak ada pernikahan yang sempurna tapi, ketidaksempurnaan adalah bukti dari kesempurnaan itu sendiri. karna ketika kita memutuskan tetap mencintai seseorang yang yang nggak sempurna, artinya cinta itu sempurna, mau menerima yang kurang dan mensyukuri yang lebih. 



suami saya orangnya nggak romantis, kalau disuruh merayu istrinya pake puisi dijamin ngakak deh, lebih banyak ngebanyolnya. sebaliknya, saya romantis. banget malah. kadang kita sering nggak nyambung untuk urusan ini tapi sesekali bisa klop juga, saya bangga ngeliat usaha suami buat bikin saya ngerasa spesial entah itu kasih sesuatu yang kreatif dihari ultah saya dengan buatan tangannya sendiri atau nyariin apa yang saya suka cuma buat bikin saya melonjak kegirangan. 

kadang orang-orang sibuk membuat dirinya dicintai tapi lupa gimana caranya mencintai. dulu awal menikah saya orangnya terlalu keras. suami harus super duper setia. karna bagi saya, saya juga setia. maka nilai yang saya dapat harus imbang. pertanyaannya, setia itu sifat dasar apa sifat yang bisa dibentuk?

saya lupa, Allah ciptain laki-laki dengan sebuah kecenderungan mendua. ingat puisinya pak Habibie ke ibu Ainun? 

" kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang
pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan
pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini
mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu, sayang..
tanpa mereka sadari bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia sedangkan kecenderunganku adalah mendua. tapi kau ajarkan aku kesetiaan sehingga aku setia. kau lah yang membuat aku setia.
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini"

saya selalu suka cara pak Habibie mendeskripsikan cintanya pada ibu Ainun. maka, wanita seperti apa akan membentuk lelaki seperti apa. sebelum saya menuntut, saya kembali membenahi diri saya terlebih dahulu. jika saya ingin suami saya setia, maka saya tidak perlu mengikatnya kencang-kencang. suami saya sebelum menikah dengan saya sudah punya kehidupan sendiri, punya teman-teman seperti hal nya saya punya teman berlainan jenis. saya cukup menerima dan memberikan kepercayaan tanpa memenangkan ego saya dengan pemikiran "bagaimana jika saya dianggap bodoh jika terlalu percaya lalu nanti akan dibodohi?"

setiap istri dikaruniakan radar. insting yang tajam. kalau diluar suaminya nakal, percayalah yang paling tau dan bisa merasakan itu adalah si istri. jika suami keluar jalur, tegur dengan lembut. katakan padanya, kalau kita tidak ingin dia melakukan hal itu lagi karna itu berpotensi membahayakan hubungan baik yang sudah susah payah dibangun bersama. cara menegur suami dan cara menegur istri itu tidak sama. banyak-banyak baca buku pernikahan deh kalau memang perlu bantuan untuk hal ini.

saling menghargai satu sama lain dan tidak memaksakan kehendak. contoh, suami saya doyan ikan lele. saya nggak. terkecuali ikan ini dimasak rabuk ( versi abon keringnya ), saya nggak sanggup masak ini di rumah, suami saya mahfum. saya nggak pernah diminta masakin ikan lele, kalau pengen suami makan ikan lele di warung pecel lele. tandanya suami menghargai ketidakbisaan saya yang tidak bisa diganggu gugat ini, saya mabok duluan kalo harus siangin ikan lele apalagi masaknya. sebagai gantinya saya nggak pernah masak jengkol dirumah meskipun pengen. kecuali kalo suami saya keluar kota. karna kalo masak jengkol pasti bau nya serumahan juga nyium, suami saya nggak suka bau nya terlebih jengkolnya. saya hargai ketidakbisaan beliau yang memang tidak bisa diganggu gugat seperti hal nya ketidakbisaan saya. saling memaklumi dan memahami yang bisa dirubah dengan yang tidak. 

terakhir, taat. patuh pada suami selama yang diinginkan suami tidak bertentangan dengan syariat. termasuk tidak memberikan izin masuk ke rumah tamu yang tidak disukai suami, kalau dalam konteks kehidupan nyatanya yang lebih sering terjadi memilih tidak berteman dengan orang yang tidak disukai suami seberapapun sulitnya itu.

well, untuk semua teman-teman yang akan menikah, sudah menikah atau baru menikah juga yang belum menikah...



rumah tangga itu ribet, kalau sederhana namanya rumah makan. kalau belum menikah bekali diri kalian sebanyak mungkin dengan segala persiapan mental, skill, penddidikan, finansial, agama dan akhlak yang baik, semoga kelak itu membantu banyak saat kalian harus terjun langsung ke dunia bahtera cinta yang sesungguhnya. badainya luar biasa, Cin. 

kalau akan menikah, beli buku pernikahan banyak-banyak. lahap semua. itu bekal. buku yang baik dan bagus isinya sedikit banyak akan membentuk pola fikir kamu.

kalau baru nikah, sabar dong...
nikmati aja drama-dramanya yah, hehehe... kita semua ngalamin kok. banyak-banyak sabarnya. ingat, pahala orang sabar itu tiada batasnya. niatkan aja semua untuk ibadah. nyesek-nyesek dikit nggak apa lah, namanya juga baru nikah, masih adaptasi sama karakter pasangan yang nyebelinnya subhanallah. menyatukan dua jiwa itu sulit dan menyakitkan, waktunya juga nggak sebentar. gigit kuat-kuat setiap pemahaman baik yang bisa kamu dapatkan dari pengalaman orang maupun buku bacaan. ibarat nanam bambu cina, nikah kayak gitu. lima tahun pertama nanam bambu cina, mau dipupuk kek, disiram kek, bambunya cuma numbuh beberapa centi pertahun heheheee... tapi jangan putus asa untuk tetap memberikan yang terbaik kepada pasangan, karna setelah lima tahun berikutnya, bambu cina saja menunjukkan hasil perjuangan orang yang bersabar menanamnya, tumbuh menjulang tinggi hingga bermeter-meter panjangnya membayar habis semua kesabaran si penanamnya yang menunggu sangat lama. apalagi pernikahan... keajaiban bisa terjadi justru pada orang-orang yang selalu sabar.

dan untuk yang sudah lama menikah bahkan lebih lama dari saya, makasih udah berbagi banyak pengalaman. semoga manfaat untuk orang banyak. semoga makin langgeng. ayo kita ciptakan kisah cinta kita sendiri, seperti Pak habibie dan ibu Ainun.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

hari ayah



Ayah.

bermakna orangtua lelaki. aku terbiasa memanggilnya Bapak sejak kecil. Laki-laki berperawakan sedang berkulit sawo matang dengan tubuh kurus (sekarang), dulu kulitnya putih, tubuhnya gempal berisi. waktu mengikis sisa-sisa bugar masa mudanya. mengambil sehat ditubuh tuanya dan menggantinya dengan diabetes kering yang bisa kambuh parah sewaktu-waktu bila gula darahnya terlalu tinggi. mungkin karna dulu bapak suka sekali makan yang manis-manis dalam jumlah yang tidak terkontrol.

ah, sudah berapa lama waktu berlalu untukmu, Pak?

aku. anak perempuan satu-satunya darimu di antara empat anak lelaki. anak pertama. harapan terbesarmu. yang selalu kau harapkan jadi contoh yang baik untuk empat anak lelakimu yang lain. yang tidak semua harapannya bisa ku penuhi. 

harus darimana ku mulai cerita tentangmu, Pak. semua momen itu tiba-tiba berebut penuh dalam ingatanku. saat kau menggendongku selagi kecil, mengantarku ke sekolah, membawaku jalan-jalan dengan sepeda motor pertama yang berhasil kau beli, sampai pergi ke lubuk-lubuk sungai banyak buaya tengah malam buta agar bisa mencarikanku dua tiga potong udang galah besar kesukaanku. betapa selama ini aku lebih banyak lalai mengingat semua kebaikanmu, Pak. 

hari ini aku akan bercerita tentangmu saja. tentang kenangan-kenangan terbaik yang ku miliki bersamamu. 

bapakku bernama lengkap Muhammad. ya, hanya itu saja. tidak pakai nama panjang lain misal Muhammad Amin, Muhammad Ansar, atau Muhammad-Muhammad lainnya. tapi aku mengambil kesimpulan mungkin karna nenek dan kakekku yang hidup pada zaman dulu dipengaruhi budaya dan adat setempat yang selalu menamakan anak mereka hanya dengan satu kata. kakekku sendiri juga namanya Abdullah. Hanya Abdullah saja. 

sejak kecil hidup bapakku keras. kalau ingin sekolah sampai lulus SMEA ( sekarang SMK ), harus tangguh cari biaya sendiri dan jalan kaki berkilo-kilo untuk sampai ke sekolahnya. alhamdulillah, setidaknya untuk ukuran zaman itu beliau sudah bisa lulus SMEA saja sudah "wah" sekali dibandingkan teman-temannya yang kebanyakan hanya lulusan SD atau SMP. 

tamat sekolah beliau diterima bekerja di salah satu perushaan kayu. sayangnya perushaan ini sudah tutup sekitar enam tahun yang lalu. lebih dari 20 tahun bekerja disana. penghasilan bapak tidak besar-besar amat, tapi cukup lah, ditambah kadang beliau punya usaha sampingan lainnya.

aku lahir di desa mamak. jam 10 pagi. baru berumur beberapa hari sudah jadi rebutan tetangga sekitar. setidaknya itu yang ku dengar dari mamak. kata orang aku lebih banyak mirip bapak. kebanyakan anak perempuan memang mirip ayahnya kan. mamak pernah bilang, waktu mengandungku ngidam hati rusa. bapak yang pergi ke hutan berburu rusa dan membawakan hatinya untuk dimasak.

saat umur tiga tahun aku mulai sering diajak Bapak ikut dengannya yang dulu hobby banget main bulu tangkis selepas shubuh, dipakaikan jaket tebal-tebal dan didudukkan di kursi wasit yang super tinggi itu sambil diwanti-wanti jangan nakal dan jangan banyak bergerak kalau nggak mau jatuh, cukup perhatikan saja bapak main sampai selesai, dan aku menurut padahal kalau mamak yang suruh aku diam pasti tidak digubris, soalnya sudah janji sama bapak akan patuh, kalau tidak lain kali tidak dibawa jalan shubuh-shubuh lagi. untuk ukuran anak umur tiga tahun memori itu masih amat sangat jelas diingatanku meski banyak juga memori lainnya yang hanya ku tahu dari cerita mamak saja karna aku sudah lupa. aku sampai terkencing-kencing di celana karna udara dingin pagi buta begitu, tapi rasanya menyenangkan, ikut bapak pergi kemana saja. 

adik lelaki pertamaku lahir saat usiaku empat tahun lebih. tidak terbayang bagaimana rasa cemburunya aku saat melihat bapak menggendong dan menciumi adik bayiku itu. aku senang punya adik, tapi aku tidak suka kalau bapak memperhatikan adikku dibanding aku. dalam pemikiran anak sekecil aku waktu itu, bapak ya punyaku. hanya boleh menggendong dan menciumku. bahkan dengan mamak saja, kalau bapak peluk-peluk mamak aku pasti merajuk. tidak boleh. bapak hanya boleh peluk aku saja.dan setiap malam selalu ku pastikan aku tidur di tengah-tengah di antara bapak dan mamak, hahaha...

dulu sebelum punya motor bapak selalu rutin bawa aku jalan-jalan sore keliling kampung naik sepeda. kadang aku dibonceng di depan pakai keranjang khusus untuk balita atau dibonceng di belakang dengan catatan kedua kakiku diikat agar tidak gerak-gerak sembarangan dan beresiko masuk ke dalam jeruji ban sepeda. 

pernah suatu hari, aku baru datang dari pusat kampung ikut mamak belanja besar disana, perjalanan pulang perginya memakan waktu seharian karna masih menggunakan kapal mesin dan belum ada jalur darat seperti sekarang. sebenarnya sudah ada speed perusahaan tapi hanya bisa digunakan jika memang speed nya stand by di tempat karna jumlahnya tidak banyak.  jadi saat senja itu aku akhirnya sampai juga di camp ( begitulah kami menyebut mess tempat tinggal kami yang bentuknya bangsalan ini). aku langsung meminta sesuatu dari bapak dan harus dilakukan saat itu juga. 

karna sudah beberapa hari tidak bertemu bapak, aku rindu. rindunya anak kecil tidak sama dengan orang dewasa yang jika bertemu saja sudah cukup, rindunya anak kecil sepertiku hanya bisa ditebus jika bapak membawaku keliling kampung naik sepeda. sebenarnya mamak sudah melarang, kata mamak besok saja, pamali sebentar lagi maghrib. tapi jangan panggil aku heny si anak kesayangan bapak kalau tidak bisa merayu bapak untuk tetap membawaku jalan-jalan meski mata mamak sudah memeloti bapak sekalipun. yah si anak kesayangan ini dibawa jalan-jalan juga dengan syarat sebentar saja, tidak usah pergi jauh-jauh. 

mugkin karna  bapak janji sama mamak tidak akan lama jadi lupa mengikat kakiku dan akupun terlalu girang menggerak-gerakkan kakiku kesana kemari, baru sekitar semenit dua sepeda dikayuh, aku menjerit kencang. pilu. terlihat amat kesakitan dan sesak nafas. pasti sudah bisa ditebak bukan, kakiku masuk ke dalam ban sepeda yang berputar. kata orang zaman dulu kakiku pengkong, bengkok kali ya untung tidak cacat ketika dewasa, ditambah kulitnya robek.

pertama kalinya dalam hidup aku melihat wajah bapak seperti itu. amat sangat takut sekaligus marah. aku tidak bisa membayangkan akan melihat lagi wajah bapak seperti itu. bapak langung menggendongku setelah mengeluarkan kakiku dari sepeda yang sudah dy banting sampai hancur dengan kekuatan penuh amarah itu, mungkin karna tidak tahu harus menhyalahkan siapa jadilah sepeda itu korbannya meskipun itu benda mati. karna benda mati itulah yang membuat anaknya menderita sedangkan selama itu beliau saja selalu berusaha melakukan apa saja untuk membuat aku bahagia dan nyaman dengan hidupku.

pinjam motor tetangga, dibawa ngebut ke mantri, lukanya dijahit. mamak menangis histeris sambil sibuk menyalahkan bapak tiada henti. aku ingat, bapak seperti linglung tidak tahu harus berbuat apa, merasa bersalah dan khawatir terhadapku yang meronta-ronta kesakitan. 

hari itu jadi pelajaran besar buatku. kalau tidak menurut apa kata mamak, perempuan yang susah payah melahirkan kita, yang olehnya malin kundang saja bisa berubah jadi batu, maka aku pasti bisa ketulahan ( bahasa banjar artinya sial atau apes karna suatu perbuatan yang dilanggar ). sama seperti sekarang saat sudah menikah karna imamku adalah suami, jadi kalau tidak menurut apa kata suami aku pasti ketulahan. 

aku pincang beberapa minggu dan pakai tongkat kemana-mana setelah kejadian itu. tapi luka jahitnya masih ada sampai sekaranmg di kakiku. tidak bisa hilang. sebagai pengingat kalau aku pernah punya kenangan yang nggak bagus-bagus amat tapi tetap menarik jika diingat. kenangan tentang masa-masa kecil bersama bapak.

bapak, maaf ya kalau setelah dewasa kita tidak seakrab dulu saat masih kecil. anakmu sudah bersuami sekarang. sudah ada yang menjaga, melindungi meski kau lah selalu yang terbaik dihatiku.

aku selalu percaya satu hal, yang ada dikepala bisa terlupakan tapi yang ada dihati tidak. semua peristiwa yang terjadi dalam hidupku jika itu benar-benar membekas dihati maka aku bisa mengingat jelas setiap detailnya dengan baik. 

contoh lainnya saat bapak mengantraku untuk pergi ke tempat tinggal nenek dan sekolah disana yang artinya aku harus berpisah dengan kedua orang tuaku, hanya bisa bertemu mereka saat liburan caturwulan ( dulu sistemnya masih cawu sekitar tahun 90-an ). aku sedih sekali. tidak rela. tapi mamak memaksa. aku harus pindah sekolah. karna jalur yang dilalui menuju sekolah di dekat camp dianggap beliau kurang layak untukku. jika hari hujan, jalan menuju kesana berlumpur, tidak ada teman sekolahku yang pakai sepatu, sepatu dimasukkan plastik dan hanya dipakai setelah sampai dikelas saat kaki penuh lumpur sudah dicuci bersih-bersih. menurutku asyik-asyik saja, aku tidak merasa itu memberatkan, malahan senang sekali kalau pulang sekolah bisa main plesetan di lumpur-lumpur tanah liat itu dan pulang dengan baju kotor seperti habis membajak sawah. tapi tidak bagi mamakku. 

sebenarnya yang paling beliau khawatirkan adalah jembatan gantung bermaterial kayu yang harus dilewati untuk sampai ke sekolah. dibawahnya sungai dalam dan kadang arusnya bisa sangat deras kalau sedang pasang. beliau takut aku terpeleset dan nyemplung ke sungai. kalau kalian yang membaca tulisanku ini melihat bentuk jembatan itu mungkin kalian yang hidup dikota besar tidak akan pernah membayangkan akan melewatinya setiap hari karna benrtuknya jauh dari safety. sisi kiri dan kanannya hanya diberi tali renggang-renggang. kalau dilewati jembatannya bergoyang-goyang indah, deh. dan mermang benar kalau sampai terpeleset sudah pasti jatuh nyemplung ke sungai. aku pernah hampir jatuh disitu karna disenggol teman yang ngebut naik sepedanya. isi tas ku berhamburan jatuh ke sungai. pulang sekolah mamak langsung terdiam ketika ku jelaskan kejadiannya dan setelah itu langsung mempertimbangkan bagaimana sebaiknya aku sekolah. 

jadilah aku dipindahkan ke kampung yang lebih besar dan jalan sekolahnya aman untukku. bapak yang mengantar, mamak tidak bisa ikut karna hendi adekku waktu itu masih bayi dan rentan dibawa perjalanan jauh. kami berangkat sore. artinya besok pagi baru sampai tujuan. naik kapal mesin. aku menangis tiada henti menggenggam baju-baju dalam tas yang dipackingkan mamak, aku merayu-rayu bapak setengah mati agak tidak membiarkanku tinggal jauh darinya. aku tidak bisa. bagaimana kalau aku rindu, siapa yang akan ku peluk? siapa tempat aku mengadu kalau ada hal yang tidak ku sukai nanti disekolah baruku seperti aku yang sering mengadu pada bapak jika ada anak lelaki kelewat bandel yang suka menggangguku lalu telinganya dijewer oleh bapak dan dipesani jangan berani ganggu aku lagi. dan siapa yang akan membawaku jalan-jalan keliling kampung lagi? aku suka tinggal di camp, suka dengan teman-teman sekolah dan mengajiku. mereka selalu asyik menemaniku bermain apa saja. bapak hanya menghiburku dan memelukku semalaman suntuk. aku tidur dan menangis terbangun berkali-kali dipelukannya. pelukan terhangat yang akan selalu ku kenang darimu, Pak. pelukan yang kini hanya bisa ku dapatkan dari suamiku, kehangatan yang sama, kasih sayang yang besar dan keinginan kuat dalam dada untuk senantiasa melindungi. sama seperti dulu aku akan tenang setelah menangis karna dimarahi mamak hanya jika kau peluk, kini aku merasa tenang dengan segala problema hidup jika berada dalam pelukan suamiku. kalian dua lelaki yang selalu ku syukuri pernah terjadi dalam hidupku.

waktu itu aku masih kecil, aku belum mengerti kenapa bapak tetap tidak bergeming dan tidak mempan dirayu padahal biasanya aku cukup merengek sedikit saja. aku terluka. luka seorang anak kecil yang baru ku pahami setelah dewasa bahwa justru itulah bentuk kasih sayangmu yang paling besar yang tidak pernah kau tunjukkan padaku dan hanya ku tahu lewat cerita mamak. bahwa setelah aku tidak tinggal denganmu maka setiap membawa tangkapan udang galah, jika dimakan bersamaku bapak selalu akan makan hanya jika setelah semua kulit udang itu sudah dikupaskan untukku dan kami makan bersama dengan sama lahapnya, maka saat aku tak ada bapak hanya makan sedikit dan bilang, "ini udang kesukaan heny."

aku tidak kan pernah mampu membalas semua yang pernah kau berikan untukku, pak. semakin dewasa aku, bapak semakin tua. membuatku tidak suka dengan pertambahan usiaku yang artinya juga bertambah tua dan renta dirimu. 

sejak aku tidak tinggal denganmu hubungan kita mulai berubah. kita masih bercanda seperti biasa saat aku libur sekolah dan mendatangimu, tapi sudah tidak seperti dulu lagi. aku merasa sedikit ada jarak diantara kita. padahal kau hanya tidak ingin menyaksikan aku berat meninggalkanmu saja saat liburan itu sudah habis jika hubungan kita terlalu dekat seperti dulu. aku tahu, kau memasuki fase dimana kau mulai mendidikku dengan sedikit keras. 

aku tidak marah padamu, kecewa pun tidak saat ini. aku sudah dewasa pak. sudah banyak yang bisa ku pahami. sudah banyak penjelasan yang bisa ku mengerti. aku justru berterima kasih padamu, karna kau aku menjadi anak perempuan yang bisa mandiri saat jauh darimu, aku bisa diandalkan. aku bisa mengurus diriku sendiri dengan baik di usiaku yang semuda itu tanpa dibantu siapapun. aku bahkan bisa menangani hal yang tidak ku sukai dari orang disekitarku dengan caraku sendiri. lihatlah, anak perempuan kesayanganmu dulu sudah tidak manja lagi. *mungkin  sifat manja itu hanya berlaku untuk suamiku sekarang, peace my hubby*

selamat hari ayah sedunia, Bapak. lelaki pertama yang amat sangat ku cintai dalam hidupku sebelum suamiku. bapak tau kan, meski kini ada lelaki lain dihatiku yang hidupnya menjadi prioritas utamaku, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi bapak di tempat teristimewa ini. bapak selalu yang paling ku sayangi meski aku sudah dewasa dan tidak fasih lagi mengatakannya setiap hari seperti saat aku masih kecil dulu, saat aku masih menjadi anak perempuanmu yang paling manja dan suka merajuk kalau maunya tidak dituruti. semoga bapak panjang umur dan disayang Allah, dimuliakan Allah dan senantiasa diberkahi olehnya. 

kita semua yang masih memiliki orang tua maupun yang sudah tidak lagi, jika ada kejadian buruk yang membuat hubungan kita dan orangtua juga memburuk, maka bukan berarti itu artinya orang tua kita tidak lagi menyayangi kita. kadang kita tidak tahu atau mungkin tidak ingat, bahwa dulu saat kita masih kecil, saat kita belum mampu mengingat apapun karna keterbatasan akal, ada hal-hal luar biasa yang dilakukan para orangtua hanya demi kebaikan dan kebahagiaan anaknya. 

isi blog ini ku persembahkan hanya untukmu, Pak. hanya untukmu.

dua lelaki yang paling ku cintai. yang satu sedang mengucapkan akad menghalalkanku, yang satu tersenyum bahagia saat akhirnya sumpah dihadapan Allah, keluarga dan kerabat itu selesai di ikrarkan di hadapan penghulu.



















































































  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

membuat pizza rumahan


anak-anak suka banget makan pizza terutama si kakak yang kalo ke samarinda selalu pengen pizza, kebetulan di bontang nggak ada pizza hut, jadi coba belajar bikin sendiri. awal-awal bikin sih masih rada-rada nggak jelas bentuknya hahahaa tapi tetap seneng nyoba bikin sampe masuk kategori bisa bikin dengan hasil maksimal karna kakak nggak pernah nolak kalo disodorin pizza :)

ini salah satu contoh pizza yang paling sering saya bikin di rumah

bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pizza ini lumayan mahal, sekitar lima ratus ribuan, meskipun tentunya bisa menghasilkan pizza yang banyak. sering banget di protes temen-temen yang pengen coba bikin pizza sendiri.

"ya ampun Hen budgetnya kayak mau selametan!"

"oh, oke. jangan salahin saya, salahin yang kasih harga mahal di bahan pizzanya yah hahaa..."

baiklah. saya buat dua versi pizza. menggunakan bahan yang rada mahal dengan yang budgetnya udah ditekan seminimum mungkin. biar lebih gampang saya kasih resep pizza bahan yang rada mahal dulu yah. cekidot bahan-bahannya dibawah ini.



bahan membuat roti ( satu resep jadi lima adonan pizza, saya biasa panggang dua atau tiga, sisanya dibekuin di freezer dan dipanggang lain waktu ) :

  • tepung terigu protein tinggi 500 gr
  • gula pasir 50 gr
  • kuning telur 2 butir
  • ragi instant 11 gr
  • garam 10 gr
  • air 250 ml
  • margarin 50 gr
bahan saus :
  • bawang bombai ( iris kasar) 1 buah
  • bawang putih ( cincang ) 1 siung
  • zaitun oil untuk menumis 2 sdm
  • tomat yang sudah diblender 10 buah
  • pasta pizza napolina setengah botol
  • garam 1sdt
  • gula pasir 1 sdm
  • merica bubuk 1/4 sdt
  • oregano 1 sdt
  • basil leaves 1 sdt
bahan topping :
  • ayam suwir bisa diganti ikan tuna atau daging cincang bahkan udang cincang 100gr
  • paprika merah dan hijau masing-masing 50 gr
  • smoke beef ( daging asap )
  • sosis sapi, bagi yang suka sosis ayam juga bisa tapi untuk warna lebih cantik yang sapi
  • keju mozarella
  • jagung pipil mentah
  • jamur, kalau tidak ada bisa irisan bakso, kalau tidak mau pakai juga bisa
  • kacang kapri, bisa pakai atau tidak
cara membuat :
  • buat adonan roti dengan mencampur terigu, gula pasir, kuning telur, ragi instant, garam, air putih dan margarin.
  • uleni adonan hingga kalis, saya biasa pake dibanting-banting biar adonannya bagus. diamkan sekitar satu jam sebelum digunakan.
  • giling adonan dan cetak dengan loyang pizza berdiameter kira-kira 18cm atau 20cm
  • di wadah lain buat saus :
  1. panaskan zaitun oil, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum
  2. tambahkan tomat segar, pasta tomat, garam, merica bubuk, oregano, gula pasir dan basil. masak hingga meletup-letup lalu masukkan ayam cincang dan jagung, kalau pakai jamur dan kacang kapri silahkan masukkan juga. saya biasa kalau bikin topping yang menggunakan ayam cincang pasangannya cukup jagung saja, kalau pakai daging pasangannya irisan bakso dan jika memakai ikan tuna pasangannya jamur atau jagung.
  3. setelah tercampur semua angkat dan dinginkan. dibawah ini contoh gambar saat saya membuat topping ayam dan jagung. saya biasa bikin topping dalam jumlah yang sangat banyak agar bisa lebih santai bikin pizza kapan saja karna membuat rotinya tidak lama, bikin toppingnya agak ribet kalau setiap mau manggang pizza harus bikin dulu jadi lebih suka buat stok nya. 

  • bagi adonan roti menjadi lima bagian setelah didiamkan kurang lebih satu jam
  • jangan lupa adonan yang sudah ditaruh diatas loyang ditusuk-tusuk pakai garpu
  • oleskan saus yang telah dicampur ayam dan jagung tadi sampai merata
  • taburi sosis, potongan smoke beef, taburan paprika dan mozarella
  • panggang selama 20 menit dengan suhu kira-kira 180 derajat celcius
kalau sudah matang dinginkan 5 menit sebelum dipotong, bisa ditambahkan mayonaise lagi bagi yang suka dicampur dengan saus sambal pedas seperti contoh berikut



nah sekarang kita buat versi penekanan budgetnya yaaa dears, cekidot...

bahan roti tetap sama. bahan topping kita ganti minyak zaitun yang sebotol kecilnya itu harganya bisa 70ribu lebih dengan minyak goreng biasa. nggak usah pakai pasta napolina, pakai tomat segar aja yang dikasih oregano dan basil rasanya nggak kalah enak kok. ohya basil dan oregano ini saya beli masing-masing perbotol kecilnya sekitar 30ribuan lah tapi ini termasuk hemat banget karna selama setengah tahun saya gunakan terus menerus baru habis total. nggak usah pakai smoke beef, diganti irisan bakso aja, kacang kapri juga bisa diganti jagung. kalo susah dapetin paprika nya, nggak pake juga nggak masalah, anak saya yang perempuan malah nggak suka paprika dan kalau buatin pizza khusus dibuatin yang nggak pake paprika. dan untuk keju mozarella nya yang sebatang kecil bisa 60ribuan harganya, bisa diganti dengan mozarella kw alias buatan sendiri.perhatikan cara buat mozarella kw nya yaaa

  • 400 ml susu uht ( atau susu bubuk yang dicairkan dengan 400 ml air )
  • 1 kotak keju cheddar parut
  • 3 sendok makan tepung tapioka ( sagu tani )
  • 1 sendok makan susu kental manis
cara membuat :
  • susu dan tapioka di aduk dulu hingga rata sebelum api dinyalakan
  • nyalakan kompor api kecil saja ya
  • aduk cairan susu dan tapioka tadi terus menerus sampai hangat
  • masukan keju parut dan aduk lagi sampai keju larut dan mengental
  • tuang ke dalam cetakan dan biarkan hingga dingin baru siap digunakan.

nah kalo budget banyak yang dikurangin begini saya perkirakan minimum bahannya 200 ribuan saja, malah bisa kurang. selamat mencoba yaaa

ohya kalau nggak pede buat pizza sendiri karna takut gagal, jangan menyerah duluan ya, pizaa pertama buatan saya bentuknya masih nggak karuan kok meskipun rasanya lumayan enak. semakin sering dilatih nanti bisa makin mahir dengan sendirinya. ini contoh pizza pertama yang saya buat, kulit roti pizza nya masih ketebalan banget dan bentuknya juga kurang rapi :)



 selamat berkreasi ibu-ibu rumah tangga yang keren dan cakep di dapur :*

















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS