Mengenai Saya

Foto saya
selamat datang di blog ibu rumah tangga pecinta buku yang merangkap sebagai ownernya frozen food rumahan. di blog ini kamu bakal di manjakan sama aneka makanan, kisah inspiratif, opini sang penulis blog yang terobesesi main film novel buatannya sendiri yang nggak kelar-kelar. siap-siap ngakak juga sama cerita gila yang sesekali bakal meramekan blog perempuan imut ini.
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

selfie is kekinian. selfie juga punya aturan.


suka sama kutipan di atas?

sama. saya juga suka.

semua perempuan butuh kecerdasan. dunia terlalu keras kalau hanya mengandalkan kecantikan. tapi kalo barometer kecerdasan itu hanya IQ, memangnya berapa persen sih wanita yang IQ nya di atas rata-rata? jadi gimana wanita dengan IQ standar? dianggap tidak cerdas kah?

well, nggak cuma yang punya otak plus kok yang bisa disebut cerdas. cerdas itu bisa dari prilaku. bahkan lebih dominan menurut saya kerennya wanita itu cerdas prilakunya. cerdas otaknya tapi prilakunya arogan atau nggak pintar-pintar banget tapi cerdas setiap mengambil sikap, tentu lebih baik.

kali ini saya mau nulis tentang fenomena kekinian. saya nggak tau deh istilah kekinian itu muncul di tahun 2014 atau 2015, tau-tau udah banyak aja orang yang memakai istilah kekinian. artinya kurang lebih kita mengikuti arus perkembangan zaman, apa yang kebanyakan dipakai orang, dilakukan orang, kita ikut melakukannya juga. misalnya lagi kekinian banget tahun lalu para ABG nyoba kamera 360 buat dipakai selfie di segala tempat, maka berjamaahlah orang di sekitar saya maupun di dunia maya dari berbagai kalangan berselfie ria menggunakan camera 360, beramai-ramai mengunduh applikasi kamera tersebut ke dalam smart phone mereka lalu menggunakannya dalam berbagai pose dan ekpresi.

saya?

jelas pernah pakai juga, karna penasaran kenapa banyak yang suka selfie pakai camera 360 tersebut. tapi begitu coba ternyata saya nggak doyan-doyan amat pakai camera beginian karna menurut saya hanya sekedar permainan warna gambar saja. muka kita bisa jadi kuning, oren, kehijauan, kebiruan, atau seperti foto hitam putih masa lalu, memang sih kalo kita nggak pede karna di kamera wajah kita terlihat tidak seputih artis korea, bisa pakai mode pemutihnya sehingga ya wajah kita jadi seperti putih meskipun aslinya nggak. tapi ya cuman itu fungsinya menurut saya.

katanya camera 360 bisa bikin tambah cakep foto kita, berbeda dari aslinya, nggak segitunya juga soalnya saya pakai 360 tetep aja pipi saya chubby, muka saya bundar padahal pengennya sih kalau pakai 360 muka saya jadi tirus dan punya tulang pipi menonjol seperti aktris bollywood, hehe.

saya rasa semenjak handphone punya applikasi kamera, nggak sekedar sebagai alat komunikasi, rata-rata individu pasti pernah selfie, porsinya saja yang beda-beda, ada yang selfie sesekali hanya kalau sedang mood dan seperlunya saja, ada yang selfie dimana saja kapan saja. saya kayaknya termasuk jenis queen of selfie, hihi.

dan jika menurut saya pencahayaan di foto kurang bagus entah terlalu gelap atau kelewat terang, saya lebih suka edit foto menggunakan applikasi permanen yang selalu ada di handphone saja, bukan applikasi unduhan. misal dibawah ini foto yang menurut saya muka saya agak keliatan berminyak karna habis seharian jalan kesana kemari sama suami dan nggak sempat pake bedak, biar bagus dan nggak kucel fotonya saya kasih soft, hihi... jelas banget kan bedanya *peace

cuman ya tetep aja muka saya nggak berubah, tetap kayak saya, nggak tiba-tiba mirip Pevita Pearce :)


ini salah satu jenis kekinian yang saya lakukan. pasti banyak yang seperti saya di luar sana. memanfaatkan kemajuan perkembangan zaman untuk membuat sesuatu jadi lebih baik, misalnya mengedit foto kusam karna sayang mau dibuang tapi mau disimpan juga kayaknya males, ya udah rapiin aja fotonya biar cerah pakai pengedit foto. semua tergantung kenyamanan masing-masing. bisa juga memperbaharui foto cetak zaman bahari yang buram lalu di scan kemudian mengeditnya menjadi terang dan bisa disimpan kembali dalam bentuk file agar bisa di posting ke berbagai akun medsos pribadi sebagai kenang-kenangan masa lampau yang punya history tertentu.

apapun jenis kekinian yang kita lakukan, selama dirasa bermanfaat untuk diri sendiri dan tidak merugikan orang lain, tidak masalah.

beberapa hari ini beranda facebook saya penuh dengan hujatan kepada para perusak bunga Amarilis.
berjamaah para netizen mencaci maki para ABG dan Nyak-nyak kelewat gaul yang numpang selfie di kebun bunga Amarilis yang ada di Jogja Gunung Kidul tersebut. Bunga yang katanya hanya mekar di bulan November dan Desember ini lantak seketika terinjak-injak mereka yang ngebet punya foto ngehits bak sedang berlibur di Eropa.

sebenarnya yang jadi masalah bukan selfie nya. tapi caranya. mereka berlomba ingin punya foto paling keren diantara bunga-bunga eksotis itu tanpa peduli kalau harus menginjak beberapa bunga untuk bisa berada ditengah-tengah hamparan bunga. kalau yang melakukan hanya satu orang tentu kerusakan kebun bunga itu tidak separah yang ada difoto berikut


padahal sebelumnya padang bunga ini begitu cantik tak terjamah kaki-kaki nakal mereka.


ini yang saya maksud tidak cerdas prilaku. hanya pengen kekinian tapi tidak memikirkan dampak perbuatan. kalau tidak memungkinkan selfie ditengah hamparan bunga karna tidak disediakan jalur aman tanpa menginjak bunga artinya ya memang tidak selayaknya nekad mendapatkan pose terbaik yang berpotensi merusak alam hanya demi kepuasan pribadi. itu egois namanya.

berfoto dipinggir saja kan tidak masalah, bunganya tetap kelihatan kok. atau sekalian sewa fotografer profesional yang bisa jepret foto keren tanpa harus menginjak-injak bunga karna sang fotografer punya skill nmenggunakan trik berbagai macam angle saja untuk mendapatkan pose paling ngehits. pokoknya jangan sampai merusak, memangnya kita bisa ganti?

saya juga gemes. ada yang seenaknya aja merebahkan diri diantara bunga-bunga tersebut, menikmati banget patahnya tangkai bunga dan berjatuhannya kepala bunga yang copot dari tangkainya, itu belum sama yang ngejongkok di atas bunga-bunganya. ya ampun, rasa pengen tak jitak, bunga sebagus itu didudukin sambil megang gadget kayak orang lagi nunggu durian jatuh, kalau saya jadi pemilik kebun itu sudah saya teriakin sambil bawa sapu. asli gondok banget.

semoga para perusak bunga Amarilis yang sekarang lagi di bully para netizen ini akhirnya sadar sama prilaku kelewat eksis mereka yang memang sudah keterlaluan. minimal nggak ngeyel dan cari pembenaran biar nggak disalahin.

itulah sebabnya kita para perempuan yang mayoritas penggila selfie dituntut cerdas dalam berprilaku. selfie boleh, mau itu pose jongkok atau rebahan asal liat tempat dan kondisi. saya juga suka pose deket bunga, karna bunga itu cantik, bawa nuansa kesegaran dan keindahan.

kebun anggrek PT Badak Bontang

 
tapi alam tidak bisa merusak dirinya sendiri. kitalah yang berdampingan dengannya yang berpotensi paling besar merusaknya. mungkin kita nggak bisa mencegah kerusakan-kerusakan alam lainnya yang lebih besar diakibatkan keserakahan para penguasa negeri, tapi paling nggak sekedar membiarkan yang indah tetap indah sangat mudah kan? siapa tahu kebun Amarilis yang tadinya tidak hancur itu bisa jadi salah satu destinasi wisata paling diminati para pendatang yang jauh-jauh ke jogja hanya ingin melihat kecantikan sang bunga, seperti kita yang selalu mimpi bisa pergi ke jepang buat selfie sama bunga sakura.
 
So, kalau selfie adalah bentuk kekinian zaman ini, maka pahami aturannya baik-baik. silahkan selfie sepuasnya sampai memory handphone kalian full foto selfie kalian sendiri, sampai kamera handphone kalian suak batrainya, nggak akan ada yang ngelarang apalagi ngebully, asal cerdas dan peka mencermati situasi dan kondisi dimana dan kapan kalian ingin selfie. tentunya, nggak pake ngerusak keindahan alam.











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar