Mengenai Saya

Foto saya
selamat datang di blog ibu rumah tangga pecinta buku yang merangkap sebagai ownernya frozen food rumahan. di blog ini kamu bakal di manjakan sama aneka makanan, kisah inspiratif, opini sang penulis blog yang terobesesi main film novel buatannya sendiri yang nggak kelar-kelar. siap-siap ngakak juga sama cerita gila yang sesekali bakal meramekan blog perempuan imut ini.
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

selfie is kekinian. selfie juga punya aturan.


suka sama kutipan di atas?

sama. saya juga suka.

semua perempuan butuh kecerdasan. dunia terlalu keras kalau hanya mengandalkan kecantikan. tapi kalo barometer kecerdasan itu hanya IQ, memangnya berapa persen sih wanita yang IQ nya di atas rata-rata? jadi gimana wanita dengan IQ standar? dianggap tidak cerdas kah?

well, nggak cuma yang punya otak plus kok yang bisa disebut cerdas. cerdas itu bisa dari prilaku. bahkan lebih dominan menurut saya kerennya wanita itu cerdas prilakunya. cerdas otaknya tapi prilakunya arogan atau nggak pintar-pintar banget tapi cerdas setiap mengambil sikap, tentu lebih baik.

kali ini saya mau nulis tentang fenomena kekinian. saya nggak tau deh istilah kekinian itu muncul di tahun 2014 atau 2015, tau-tau udah banyak aja orang yang memakai istilah kekinian. artinya kurang lebih kita mengikuti arus perkembangan zaman, apa yang kebanyakan dipakai orang, dilakukan orang, kita ikut melakukannya juga. misalnya lagi kekinian banget tahun lalu para ABG nyoba kamera 360 buat dipakai selfie di segala tempat, maka berjamaahlah orang di sekitar saya maupun di dunia maya dari berbagai kalangan berselfie ria menggunakan camera 360, beramai-ramai mengunduh applikasi kamera tersebut ke dalam smart phone mereka lalu menggunakannya dalam berbagai pose dan ekpresi.

saya?

jelas pernah pakai juga, karna penasaran kenapa banyak yang suka selfie pakai camera 360 tersebut. tapi begitu coba ternyata saya nggak doyan-doyan amat pakai camera beginian karna menurut saya hanya sekedar permainan warna gambar saja. muka kita bisa jadi kuning, oren, kehijauan, kebiruan, atau seperti foto hitam putih masa lalu, memang sih kalo kita nggak pede karna di kamera wajah kita terlihat tidak seputih artis korea, bisa pakai mode pemutihnya sehingga ya wajah kita jadi seperti putih meskipun aslinya nggak. tapi ya cuman itu fungsinya menurut saya.

katanya camera 360 bisa bikin tambah cakep foto kita, berbeda dari aslinya, nggak segitunya juga soalnya saya pakai 360 tetep aja pipi saya chubby, muka saya bundar padahal pengennya sih kalau pakai 360 muka saya jadi tirus dan punya tulang pipi menonjol seperti aktris bollywood, hehe.

saya rasa semenjak handphone punya applikasi kamera, nggak sekedar sebagai alat komunikasi, rata-rata individu pasti pernah selfie, porsinya saja yang beda-beda, ada yang selfie sesekali hanya kalau sedang mood dan seperlunya saja, ada yang selfie dimana saja kapan saja. saya kayaknya termasuk jenis queen of selfie, hihi.

dan jika menurut saya pencahayaan di foto kurang bagus entah terlalu gelap atau kelewat terang, saya lebih suka edit foto menggunakan applikasi permanen yang selalu ada di handphone saja, bukan applikasi unduhan. misal dibawah ini foto yang menurut saya muka saya agak keliatan berminyak karna habis seharian jalan kesana kemari sama suami dan nggak sempat pake bedak, biar bagus dan nggak kucel fotonya saya kasih soft, hihi... jelas banget kan bedanya *peace

cuman ya tetep aja muka saya nggak berubah, tetap kayak saya, nggak tiba-tiba mirip Pevita Pearce :)


ini salah satu jenis kekinian yang saya lakukan. pasti banyak yang seperti saya di luar sana. memanfaatkan kemajuan perkembangan zaman untuk membuat sesuatu jadi lebih baik, misalnya mengedit foto kusam karna sayang mau dibuang tapi mau disimpan juga kayaknya males, ya udah rapiin aja fotonya biar cerah pakai pengedit foto. semua tergantung kenyamanan masing-masing. bisa juga memperbaharui foto cetak zaman bahari yang buram lalu di scan kemudian mengeditnya menjadi terang dan bisa disimpan kembali dalam bentuk file agar bisa di posting ke berbagai akun medsos pribadi sebagai kenang-kenangan masa lampau yang punya history tertentu.

apapun jenis kekinian yang kita lakukan, selama dirasa bermanfaat untuk diri sendiri dan tidak merugikan orang lain, tidak masalah.

beberapa hari ini beranda facebook saya penuh dengan hujatan kepada para perusak bunga Amarilis.
berjamaah para netizen mencaci maki para ABG dan Nyak-nyak kelewat gaul yang numpang selfie di kebun bunga Amarilis yang ada di Jogja Gunung Kidul tersebut. Bunga yang katanya hanya mekar di bulan November dan Desember ini lantak seketika terinjak-injak mereka yang ngebet punya foto ngehits bak sedang berlibur di Eropa.

sebenarnya yang jadi masalah bukan selfie nya. tapi caranya. mereka berlomba ingin punya foto paling keren diantara bunga-bunga eksotis itu tanpa peduli kalau harus menginjak beberapa bunga untuk bisa berada ditengah-tengah hamparan bunga. kalau yang melakukan hanya satu orang tentu kerusakan kebun bunga itu tidak separah yang ada difoto berikut


padahal sebelumnya padang bunga ini begitu cantik tak terjamah kaki-kaki nakal mereka.


ini yang saya maksud tidak cerdas prilaku. hanya pengen kekinian tapi tidak memikirkan dampak perbuatan. kalau tidak memungkinkan selfie ditengah hamparan bunga karna tidak disediakan jalur aman tanpa menginjak bunga artinya ya memang tidak selayaknya nekad mendapatkan pose terbaik yang berpotensi merusak alam hanya demi kepuasan pribadi. itu egois namanya.

berfoto dipinggir saja kan tidak masalah, bunganya tetap kelihatan kok. atau sekalian sewa fotografer profesional yang bisa jepret foto keren tanpa harus menginjak-injak bunga karna sang fotografer punya skill nmenggunakan trik berbagai macam angle saja untuk mendapatkan pose paling ngehits. pokoknya jangan sampai merusak, memangnya kita bisa ganti?

saya juga gemes. ada yang seenaknya aja merebahkan diri diantara bunga-bunga tersebut, menikmati banget patahnya tangkai bunga dan berjatuhannya kepala bunga yang copot dari tangkainya, itu belum sama yang ngejongkok di atas bunga-bunganya. ya ampun, rasa pengen tak jitak, bunga sebagus itu didudukin sambil megang gadget kayak orang lagi nunggu durian jatuh, kalau saya jadi pemilik kebun itu sudah saya teriakin sambil bawa sapu. asli gondok banget.

semoga para perusak bunga Amarilis yang sekarang lagi di bully para netizen ini akhirnya sadar sama prilaku kelewat eksis mereka yang memang sudah keterlaluan. minimal nggak ngeyel dan cari pembenaran biar nggak disalahin.

itulah sebabnya kita para perempuan yang mayoritas penggila selfie dituntut cerdas dalam berprilaku. selfie boleh, mau itu pose jongkok atau rebahan asal liat tempat dan kondisi. saya juga suka pose deket bunga, karna bunga itu cantik, bawa nuansa kesegaran dan keindahan.

kebun anggrek PT Badak Bontang

 
tapi alam tidak bisa merusak dirinya sendiri. kitalah yang berdampingan dengannya yang berpotensi paling besar merusaknya. mungkin kita nggak bisa mencegah kerusakan-kerusakan alam lainnya yang lebih besar diakibatkan keserakahan para penguasa negeri, tapi paling nggak sekedar membiarkan yang indah tetap indah sangat mudah kan? siapa tahu kebun Amarilis yang tadinya tidak hancur itu bisa jadi salah satu destinasi wisata paling diminati para pendatang yang jauh-jauh ke jogja hanya ingin melihat kecantikan sang bunga, seperti kita yang selalu mimpi bisa pergi ke jepang buat selfie sama bunga sakura.
 
So, kalau selfie adalah bentuk kekinian zaman ini, maka pahami aturannya baik-baik. silahkan selfie sepuasnya sampai memory handphone kalian full foto selfie kalian sendiri, sampai kamera handphone kalian suak batrainya, nggak akan ada yang ngelarang apalagi ngebully, asal cerdas dan peka mencermati situasi dan kondisi dimana dan kapan kalian ingin selfie. tentunya, nggak pake ngerusak keindahan alam.











  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

wanita seperti apa akan membentuk lelaki seperti apa

harus tetap menulis disaat mood nggak nyampe kesitu rasanya sulit. tapi saya mencoba menciptakan mood terbaik dengan tetap menulis dalam kondisi apapun. mentor saya bilang, kalau nulis cuman nunggu mood, kapan kamu latihannya?

sebenarnya saya cuman lagi mood mengobrak-abrik isi dapur, nyobain resep-resep kue yang lagi booming seliweran di facebook. tapi ya udah, saya tetap harus nulis meskipun ngalor ngidul sesuai janji saya bahwa saya akan rajin latihan menulis.






oke, saya mau ngobrol tentang pasangan terbaik. tentang bagaimana kita bersikap akan menentukan akan jadi seperti apa pasangan kita nantinya. 



apa yang membuat seseorang berani memilih seseorang lainnya untuk dijadikan teman hidup. sering saya tanya suami, kenapa kamu pilih saya?

suami saya kalau dikasih pertanyaan sejenis ini, susaaah banget dapat jawaban seriusnya, saya musti berapa kali cemberut, ngambek bin manyun dulu baru bisa dapat jawaban jujurnya. 

"karna bagi saya kamu cantik."

"hah, cuma itu?"

"karna saya mencintai kamu dan kamu pun mencintai saya."

"lalu apalagi?"

"karna kamu sederhana."

"karna  kamu tidak ganjen. saya nggak mau punya istri genit ntar nggak setia"

"karna saya punya keyakinan kamu akan jadi istri yang taat kalau saya jadi suamimu."

saya mengingat satu-satu semua jawaban ini, meletakkannya pada tempat paling kuat dihati. dan kalau ditanya balik kenapa saya memilihnya untuk menjadi teman hidup, maka jawaban saya...

"karna saya selalu suka melihat wajahnya, terlepas apakah dia sebenarnya ganteng atau tidak. bagaimana saya bisa jadi istri seseorang yang melihat wajahnya saja saya tidak suka."

"karna dia juga mencintai saya, poin penting. saya tidak mau menikah dengan lelaki yang tidak mencintai saya. buat apa? cinta itu perlu. Nabi saja pernah membolehkan seorang gadis yang dinikahkan paksa oleh Ayahnya dengan lelaki yang tidak dicintainya untuk membatalkan pernikahannya. bagi saya jika ingin membangun rumah tangga, maka cinta adalah salah satu pondasi terkuatnya meski memang tidak cukup jika tidak ditunjang pondasi-pondasi lainnya.

"karna setidaknya menurut saya shalatnya bagus. jangan main-main untuk perkara yang satu ini. ketika kita mati nanti amalan yang pertama kali diminta pertanggungjawabannya adalah shalat. saya butuh lelaki yang shalatnya jauh lebih baik dari saya. saya percaya sifat baik itu menular, pun sikap buruk. kalau suami saya shalatnya bagus, semoga dia juga tidak bosan membimbing saya perkara shalat ini, selalu mau memastikan shalat saya sempurna sesuai syariat.

"karna dia selalu mau mendengarkan saya. ya, perempuan selalu butuh didengar."

dalam rumah tangga, komunikasi yang baik antara pasangan sebenarnya tidak didapat dengan mudah. butuh dua orang yang saling percaya, sama-sama mau mendengarkan keluhan pasangan masing-masing, dan mau berusaha melakukan apapun demi hubungan yang lebih baik.

"yank, apa buktinya kalau kamu cinta sama aku?" saya menuntut bukti.

Tidak langsung dijawab. butuh beberapa jeda sebelum memberi pernyataan dengan keyakinan penuh,

"saya tidak akan meninggalkan kamu, kecuali kamu yang ingin pergi. saya akan tetap tinggal ketika kamu meminta saya tinggal. saya akan temani ketika kamu butuh ditemani. meski saya tidak bisa janji jadi suami yang terbaik."

tersentuh. saya lumer mendengar jawaban ini. terlebih sekarang. karna dua tahun menikah, beliau membuktikan ucapannya. bagaimana pun sebelnya beliau ke saya, marahnya, jemgkel setengah matinya, tetap ada disisi saya, meski balik badan melungker seperti udang diatas kasur, hahahaa

saya tanya lagi, kamu lebih cinta ke saya sebelum atau sesudah menikah?

"tentu saja setelah menikah."

"kenapa? saat sudah menikah kita jadi sama-sama tau kekurangan masing-masing yang tadinya nggak keliatan saat belum menikah, tidakkah itu memudarkan rasa cinta dihatimu?"

"tidak."

oke. cukup. saya tau alasannya. mungkin karna kami sudah melewati masa-masa sulit bersama. bertahan bersama, menangis dan tertawa bersama. saya tau jelek-jeleknya suami saya tapi saya tetap cinta, itu disebut toleransi. tidak membiarkan tapi juga tidak memaksakan perubahan terjadi sekilat membalik telapak tangan. suami saya juga demikian, dia yang paling tau jeleknya saya gimana meski sering protes tapi tetap mau memaklumi dan membimbing saya. 

semoga Allah cukupkan aku untukmu dan kamu untukku



menikah itu sulit kawan. siapa yang bilang mudah? jadi para jomblowers yang sering ngadu ke saya kenapa nggak nikah-nikah, mending siapin diri dulu. kalo lelaki siapin mental dan finansial, kalo perempuan siapin mental dan skill. kalo finansial si lelaki nggak siap, mental nggak siap, perempuan nggak punya skill ngurus rumah tangga, lantas mau bangun rumah tangganya pake apa? pake cinta? 

nggak sedikit yang cerai baru bentaran nikah padahal nikahnya karna sama-sama cinta cuman karna si suami nggak bisa mencukupi kebutuhan istri, atau meskipun bisa si istri juga nuntutnya diluar batas kemampuan suami. atau si istri yang nggak mau belajar ngurus rumah, ngurus suami, masih betah ngurus diri sendiri dan hidup seenak dewe karna faktor kebiasaan saat masih single, bebas tanpa aturan dan tanggung jawab.

urusan mental, kalo mental kita nggak cukup baik, ada problem dikit, berantemnya di sosmed dibaca ribuan orang di share kemana-mana, anggapan orang jadi miring, padahal suami istri yang tadinya berantem heboh udah baikan kembali, mesra kek permen karet ditempelin ke rambut, tapi dunia terlanjur tau dan ngejudge yang borok-borok, inilah pentingnya bagi kita menjaga aib pasangan sendiri. jangan berfikir pendek saat lagi marah semua diumbar biar suami malu, maksudnya mau kasih efek jera biar suaminya kapok tapi malah jadi boomerang ke diri sendiri. fikir aja, suami istri itu ibarat pakaian, kalo suaminya dinilai orang nggak bagus, maka orang juga mikir mungkin karna istrinya juga sama nggak bagusnya. karna jodoh itu seperti cermin. tempat kita saling berkaca dan membenahi diri.

makanya dibutuhin dua orang yang benar-benar serius berkomitmen. punya tujuan yang sama dan mau susah bersama untuk membangun pondasi rumah tangga yang kuat, karna kalau dari awalnya sudah rapuh, ada badai dikit rumah tangganya berantakan, deh. 

suami istri harus tau tugasnya apa, perannya apa. saya lupa pernah baca dimana, katanya cinta itu bisa padam bara nya kalau nggak dijaga. itu benar. saya bukan psikolog atau konsultan pernikahan yang bisa kasih tips cara menjaga cinta dalam pernikahan agar selalu membara apinya, tapi setidaknya yang bisa saya lakukan adalah menunjukkan pada pasangan saya kalau saya selalu mencintainya, selalu suka menatapnya berlama-lama seperti orang baru kasmaran, dan saya nggak malu sering bilang padanya kalau saya sayang, saya cinta, saya rindu, saya ingin dia memeluk saya 



kasih sayang itu bagian dari cinta. tunjukkan. nggak perlu malu or gengsi sama pasangan halal sendiri.

salah satu tanda bahwa komunikasi kita dan pasangan cukup baik adalah kita nggak ragu mengatakan padanya kalau memang ada sikapnya yang nggak kita sukai. meskipun, menegur selalu ada caranya.  kalau cara menegur salah, timing nggak pas, nggak bisa baca situasi, yang ada perang dunia ketiga meletus. saya misalnya, nggak akan ngambek kalau ditegur, dinasehati, sambil dipeluk, hahahaa... istri mana yang bisa tersinggung kalau suaminya ngomel pun tapi sambil melukin istrinya :p

akhir-akhir ini banyak banget temen yang udah lama menikah maupun baru menikah mempercayakan masalahnya pada saya.  who i am? jujur, saya takut salah kasih solusi. kalau saya hanya menjadi pendengar saja dan tidak memberikan solusi apapun maka artinya ilmu saya belum sampai situ. pernikahan saya juga nggak sempurna-sempurna amat, tapi saya dan suami selalu mengupayakan semuanya tetap berada dijalur yang nyaman untuk kami berdua. dan sebisa mungkin saya coba bantu teman-teman yang lain berdasarkan pengalaman saya yang hasil akhirnya baik atau dari buku-buku pernikahan yang sering saya baca.

Nggak ada pasangan yang seratus persen sesuai sama kriteria yang kita mau. nggak ada sejarahnya pernikahan nggak pernah punya masalah, semua suami istri pernah berantem. nggak ada pernikahan yang sempurna tapi, ketidaksempurnaan adalah bukti dari kesempurnaan itu sendiri. karna ketika kita memutuskan tetap mencintai seseorang yang yang nggak sempurna, artinya cinta itu sempurna, mau menerima yang kurang dan mensyukuri yang lebih. 



suami saya orangnya nggak romantis, kalau disuruh merayu istrinya pake puisi dijamin ngakak deh, lebih banyak ngebanyolnya. sebaliknya, saya romantis. banget malah. kadang kita sering nggak nyambung untuk urusan ini tapi sesekali bisa klop juga, saya bangga ngeliat usaha suami buat bikin saya ngerasa spesial entah itu kasih sesuatu yang kreatif dihari ultah saya dengan buatan tangannya sendiri atau nyariin apa yang saya suka cuma buat bikin saya melonjak kegirangan. 

kadang orang-orang sibuk membuat dirinya dicintai tapi lupa gimana caranya mencintai. dulu awal menikah saya orangnya terlalu keras. suami harus super duper setia. karna bagi saya, saya juga setia. maka nilai yang saya dapat harus imbang. pertanyaannya, setia itu sifat dasar apa sifat yang bisa dibentuk?

saya lupa, Allah ciptain laki-laki dengan sebuah kecenderungan mendua. ingat puisinya pak Habibie ke ibu Ainun? 

" kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang
pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan
pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini
mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu, sayang..
tanpa mereka sadari bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia sedangkan kecenderunganku adalah mendua. tapi kau ajarkan aku kesetiaan sehingga aku setia. kau lah yang membuat aku setia.
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini"

saya selalu suka cara pak Habibie mendeskripsikan cintanya pada ibu Ainun. maka, wanita seperti apa akan membentuk lelaki seperti apa. sebelum saya menuntut, saya kembali membenahi diri saya terlebih dahulu. jika saya ingin suami saya setia, maka saya tidak perlu mengikatnya kencang-kencang. suami saya sebelum menikah dengan saya sudah punya kehidupan sendiri, punya teman-teman seperti hal nya saya punya teman berlainan jenis. saya cukup menerima dan memberikan kepercayaan tanpa memenangkan ego saya dengan pemikiran "bagaimana jika saya dianggap bodoh jika terlalu percaya lalu nanti akan dibodohi?"

setiap istri dikaruniakan radar. insting yang tajam. kalau diluar suaminya nakal, percayalah yang paling tau dan bisa merasakan itu adalah si istri. jika suami keluar jalur, tegur dengan lembut. katakan padanya, kalau kita tidak ingin dia melakukan hal itu lagi karna itu berpotensi membahayakan hubungan baik yang sudah susah payah dibangun bersama. cara menegur suami dan cara menegur istri itu tidak sama. banyak-banyak baca buku pernikahan deh kalau memang perlu bantuan untuk hal ini.

saling menghargai satu sama lain dan tidak memaksakan kehendak. contoh, suami saya doyan ikan lele. saya nggak. terkecuali ikan ini dimasak rabuk ( versi abon keringnya ), saya nggak sanggup masak ini di rumah, suami saya mahfum. saya nggak pernah diminta masakin ikan lele, kalau pengen suami makan ikan lele di warung pecel lele. tandanya suami menghargai ketidakbisaan saya yang tidak bisa diganggu gugat ini, saya mabok duluan kalo harus siangin ikan lele apalagi masaknya. sebagai gantinya saya nggak pernah masak jengkol dirumah meskipun pengen. kecuali kalo suami saya keluar kota. karna kalo masak jengkol pasti bau nya serumahan juga nyium, suami saya nggak suka bau nya terlebih jengkolnya. saya hargai ketidakbisaan beliau yang memang tidak bisa diganggu gugat seperti hal nya ketidakbisaan saya. saling memaklumi dan memahami yang bisa dirubah dengan yang tidak. 

terakhir, taat. patuh pada suami selama yang diinginkan suami tidak bertentangan dengan syariat. termasuk tidak memberikan izin masuk ke rumah tamu yang tidak disukai suami, kalau dalam konteks kehidupan nyatanya yang lebih sering terjadi memilih tidak berteman dengan orang yang tidak disukai suami seberapapun sulitnya itu.

well, untuk semua teman-teman yang akan menikah, sudah menikah atau baru menikah juga yang belum menikah...



rumah tangga itu ribet, kalau sederhana namanya rumah makan. kalau belum menikah bekali diri kalian sebanyak mungkin dengan segala persiapan mental, skill, penddidikan, finansial, agama dan akhlak yang baik, semoga kelak itu membantu banyak saat kalian harus terjun langsung ke dunia bahtera cinta yang sesungguhnya. badainya luar biasa, Cin. 

kalau akan menikah, beli buku pernikahan banyak-banyak. lahap semua. itu bekal. buku yang baik dan bagus isinya sedikit banyak akan membentuk pola fikir kamu.

kalau baru nikah, sabar dong...
nikmati aja drama-dramanya yah, hehehe... kita semua ngalamin kok. banyak-banyak sabarnya. ingat, pahala orang sabar itu tiada batasnya. niatkan aja semua untuk ibadah. nyesek-nyesek dikit nggak apa lah, namanya juga baru nikah, masih adaptasi sama karakter pasangan yang nyebelinnya subhanallah. menyatukan dua jiwa itu sulit dan menyakitkan, waktunya juga nggak sebentar. gigit kuat-kuat setiap pemahaman baik yang bisa kamu dapatkan dari pengalaman orang maupun buku bacaan. ibarat nanam bambu cina, nikah kayak gitu. lima tahun pertama nanam bambu cina, mau dipupuk kek, disiram kek, bambunya cuma numbuh beberapa centi pertahun heheheee... tapi jangan putus asa untuk tetap memberikan yang terbaik kepada pasangan, karna setelah lima tahun berikutnya, bambu cina saja menunjukkan hasil perjuangan orang yang bersabar menanamnya, tumbuh menjulang tinggi hingga bermeter-meter panjangnya membayar habis semua kesabaran si penanamnya yang menunggu sangat lama. apalagi pernikahan... keajaiban bisa terjadi justru pada orang-orang yang selalu sabar.

dan untuk yang sudah lama menikah bahkan lebih lama dari saya, makasih udah berbagi banyak pengalaman. semoga manfaat untuk orang banyak. semoga makin langgeng. ayo kita ciptakan kisah cinta kita sendiri, seperti Pak habibie dan ibu Ainun.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

hari ayah



Ayah.

bermakna orangtua lelaki. aku terbiasa memanggilnya Bapak sejak kecil. Laki-laki berperawakan sedang berkulit sawo matang dengan tubuh kurus (sekarang), dulu kulitnya putih, tubuhnya gempal berisi. waktu mengikis sisa-sisa bugar masa mudanya. mengambil sehat ditubuh tuanya dan menggantinya dengan diabetes kering yang bisa kambuh parah sewaktu-waktu bila gula darahnya terlalu tinggi. mungkin karna dulu bapak suka sekali makan yang manis-manis dalam jumlah yang tidak terkontrol.

ah, sudah berapa lama waktu berlalu untukmu, Pak?

aku. anak perempuan satu-satunya darimu di antara empat anak lelaki. anak pertama. harapan terbesarmu. yang selalu kau harapkan jadi contoh yang baik untuk empat anak lelakimu yang lain. yang tidak semua harapannya bisa ku penuhi. 

harus darimana ku mulai cerita tentangmu, Pak. semua momen itu tiba-tiba berebut penuh dalam ingatanku. saat kau menggendongku selagi kecil, mengantarku ke sekolah, membawaku jalan-jalan dengan sepeda motor pertama yang berhasil kau beli, sampai pergi ke lubuk-lubuk sungai banyak buaya tengah malam buta agar bisa mencarikanku dua tiga potong udang galah besar kesukaanku. betapa selama ini aku lebih banyak lalai mengingat semua kebaikanmu, Pak. 

hari ini aku akan bercerita tentangmu saja. tentang kenangan-kenangan terbaik yang ku miliki bersamamu. 

bapakku bernama lengkap Muhammad. ya, hanya itu saja. tidak pakai nama panjang lain misal Muhammad Amin, Muhammad Ansar, atau Muhammad-Muhammad lainnya. tapi aku mengambil kesimpulan mungkin karna nenek dan kakekku yang hidup pada zaman dulu dipengaruhi budaya dan adat setempat yang selalu menamakan anak mereka hanya dengan satu kata. kakekku sendiri juga namanya Abdullah. Hanya Abdullah saja. 

sejak kecil hidup bapakku keras. kalau ingin sekolah sampai lulus SMEA ( sekarang SMK ), harus tangguh cari biaya sendiri dan jalan kaki berkilo-kilo untuk sampai ke sekolahnya. alhamdulillah, setidaknya untuk ukuran zaman itu beliau sudah bisa lulus SMEA saja sudah "wah" sekali dibandingkan teman-temannya yang kebanyakan hanya lulusan SD atau SMP. 

tamat sekolah beliau diterima bekerja di salah satu perushaan kayu. sayangnya perushaan ini sudah tutup sekitar enam tahun yang lalu. lebih dari 20 tahun bekerja disana. penghasilan bapak tidak besar-besar amat, tapi cukup lah, ditambah kadang beliau punya usaha sampingan lainnya.

aku lahir di desa mamak. jam 10 pagi. baru berumur beberapa hari sudah jadi rebutan tetangga sekitar. setidaknya itu yang ku dengar dari mamak. kata orang aku lebih banyak mirip bapak. kebanyakan anak perempuan memang mirip ayahnya kan. mamak pernah bilang, waktu mengandungku ngidam hati rusa. bapak yang pergi ke hutan berburu rusa dan membawakan hatinya untuk dimasak.

saat umur tiga tahun aku mulai sering diajak Bapak ikut dengannya yang dulu hobby banget main bulu tangkis selepas shubuh, dipakaikan jaket tebal-tebal dan didudukkan di kursi wasit yang super tinggi itu sambil diwanti-wanti jangan nakal dan jangan banyak bergerak kalau nggak mau jatuh, cukup perhatikan saja bapak main sampai selesai, dan aku menurut padahal kalau mamak yang suruh aku diam pasti tidak digubris, soalnya sudah janji sama bapak akan patuh, kalau tidak lain kali tidak dibawa jalan shubuh-shubuh lagi. untuk ukuran anak umur tiga tahun memori itu masih amat sangat jelas diingatanku meski banyak juga memori lainnya yang hanya ku tahu dari cerita mamak saja karna aku sudah lupa. aku sampai terkencing-kencing di celana karna udara dingin pagi buta begitu, tapi rasanya menyenangkan, ikut bapak pergi kemana saja. 

adik lelaki pertamaku lahir saat usiaku empat tahun lebih. tidak terbayang bagaimana rasa cemburunya aku saat melihat bapak menggendong dan menciumi adik bayiku itu. aku senang punya adik, tapi aku tidak suka kalau bapak memperhatikan adikku dibanding aku. dalam pemikiran anak sekecil aku waktu itu, bapak ya punyaku. hanya boleh menggendong dan menciumku. bahkan dengan mamak saja, kalau bapak peluk-peluk mamak aku pasti merajuk. tidak boleh. bapak hanya boleh peluk aku saja.dan setiap malam selalu ku pastikan aku tidur di tengah-tengah di antara bapak dan mamak, hahaha...

dulu sebelum punya motor bapak selalu rutin bawa aku jalan-jalan sore keliling kampung naik sepeda. kadang aku dibonceng di depan pakai keranjang khusus untuk balita atau dibonceng di belakang dengan catatan kedua kakiku diikat agar tidak gerak-gerak sembarangan dan beresiko masuk ke dalam jeruji ban sepeda. 

pernah suatu hari, aku baru datang dari pusat kampung ikut mamak belanja besar disana, perjalanan pulang perginya memakan waktu seharian karna masih menggunakan kapal mesin dan belum ada jalur darat seperti sekarang. sebenarnya sudah ada speed perusahaan tapi hanya bisa digunakan jika memang speed nya stand by di tempat karna jumlahnya tidak banyak.  jadi saat senja itu aku akhirnya sampai juga di camp ( begitulah kami menyebut mess tempat tinggal kami yang bentuknya bangsalan ini). aku langsung meminta sesuatu dari bapak dan harus dilakukan saat itu juga. 

karna sudah beberapa hari tidak bertemu bapak, aku rindu. rindunya anak kecil tidak sama dengan orang dewasa yang jika bertemu saja sudah cukup, rindunya anak kecil sepertiku hanya bisa ditebus jika bapak membawaku keliling kampung naik sepeda. sebenarnya mamak sudah melarang, kata mamak besok saja, pamali sebentar lagi maghrib. tapi jangan panggil aku heny si anak kesayangan bapak kalau tidak bisa merayu bapak untuk tetap membawaku jalan-jalan meski mata mamak sudah memeloti bapak sekalipun. yah si anak kesayangan ini dibawa jalan-jalan juga dengan syarat sebentar saja, tidak usah pergi jauh-jauh. 

mugkin karna  bapak janji sama mamak tidak akan lama jadi lupa mengikat kakiku dan akupun terlalu girang menggerak-gerakkan kakiku kesana kemari, baru sekitar semenit dua sepeda dikayuh, aku menjerit kencang. pilu. terlihat amat kesakitan dan sesak nafas. pasti sudah bisa ditebak bukan, kakiku masuk ke dalam ban sepeda yang berputar. kata orang zaman dulu kakiku pengkong, bengkok kali ya untung tidak cacat ketika dewasa, ditambah kulitnya robek.

pertama kalinya dalam hidup aku melihat wajah bapak seperti itu. amat sangat takut sekaligus marah. aku tidak bisa membayangkan akan melihat lagi wajah bapak seperti itu. bapak langung menggendongku setelah mengeluarkan kakiku dari sepeda yang sudah dy banting sampai hancur dengan kekuatan penuh amarah itu, mungkin karna tidak tahu harus menhyalahkan siapa jadilah sepeda itu korbannya meskipun itu benda mati. karna benda mati itulah yang membuat anaknya menderita sedangkan selama itu beliau saja selalu berusaha melakukan apa saja untuk membuat aku bahagia dan nyaman dengan hidupku.

pinjam motor tetangga, dibawa ngebut ke mantri, lukanya dijahit. mamak menangis histeris sambil sibuk menyalahkan bapak tiada henti. aku ingat, bapak seperti linglung tidak tahu harus berbuat apa, merasa bersalah dan khawatir terhadapku yang meronta-ronta kesakitan. 

hari itu jadi pelajaran besar buatku. kalau tidak menurut apa kata mamak, perempuan yang susah payah melahirkan kita, yang olehnya malin kundang saja bisa berubah jadi batu, maka aku pasti bisa ketulahan ( bahasa banjar artinya sial atau apes karna suatu perbuatan yang dilanggar ). sama seperti sekarang saat sudah menikah karna imamku adalah suami, jadi kalau tidak menurut apa kata suami aku pasti ketulahan. 

aku pincang beberapa minggu dan pakai tongkat kemana-mana setelah kejadian itu. tapi luka jahitnya masih ada sampai sekaranmg di kakiku. tidak bisa hilang. sebagai pengingat kalau aku pernah punya kenangan yang nggak bagus-bagus amat tapi tetap menarik jika diingat. kenangan tentang masa-masa kecil bersama bapak.

bapak, maaf ya kalau setelah dewasa kita tidak seakrab dulu saat masih kecil. anakmu sudah bersuami sekarang. sudah ada yang menjaga, melindungi meski kau lah selalu yang terbaik dihatiku.

aku selalu percaya satu hal, yang ada dikepala bisa terlupakan tapi yang ada dihati tidak. semua peristiwa yang terjadi dalam hidupku jika itu benar-benar membekas dihati maka aku bisa mengingat jelas setiap detailnya dengan baik. 

contoh lainnya saat bapak mengantraku untuk pergi ke tempat tinggal nenek dan sekolah disana yang artinya aku harus berpisah dengan kedua orang tuaku, hanya bisa bertemu mereka saat liburan caturwulan ( dulu sistemnya masih cawu sekitar tahun 90-an ). aku sedih sekali. tidak rela. tapi mamak memaksa. aku harus pindah sekolah. karna jalur yang dilalui menuju sekolah di dekat camp dianggap beliau kurang layak untukku. jika hari hujan, jalan menuju kesana berlumpur, tidak ada teman sekolahku yang pakai sepatu, sepatu dimasukkan plastik dan hanya dipakai setelah sampai dikelas saat kaki penuh lumpur sudah dicuci bersih-bersih. menurutku asyik-asyik saja, aku tidak merasa itu memberatkan, malahan senang sekali kalau pulang sekolah bisa main plesetan di lumpur-lumpur tanah liat itu dan pulang dengan baju kotor seperti habis membajak sawah. tapi tidak bagi mamakku. 

sebenarnya yang paling beliau khawatirkan adalah jembatan gantung bermaterial kayu yang harus dilewati untuk sampai ke sekolah. dibawahnya sungai dalam dan kadang arusnya bisa sangat deras kalau sedang pasang. beliau takut aku terpeleset dan nyemplung ke sungai. kalau kalian yang membaca tulisanku ini melihat bentuk jembatan itu mungkin kalian yang hidup dikota besar tidak akan pernah membayangkan akan melewatinya setiap hari karna benrtuknya jauh dari safety. sisi kiri dan kanannya hanya diberi tali renggang-renggang. kalau dilewati jembatannya bergoyang-goyang indah, deh. dan mermang benar kalau sampai terpeleset sudah pasti jatuh nyemplung ke sungai. aku pernah hampir jatuh disitu karna disenggol teman yang ngebut naik sepedanya. isi tas ku berhamburan jatuh ke sungai. pulang sekolah mamak langsung terdiam ketika ku jelaskan kejadiannya dan setelah itu langsung mempertimbangkan bagaimana sebaiknya aku sekolah. 

jadilah aku dipindahkan ke kampung yang lebih besar dan jalan sekolahnya aman untukku. bapak yang mengantar, mamak tidak bisa ikut karna hendi adekku waktu itu masih bayi dan rentan dibawa perjalanan jauh. kami berangkat sore. artinya besok pagi baru sampai tujuan. naik kapal mesin. aku menangis tiada henti menggenggam baju-baju dalam tas yang dipackingkan mamak, aku merayu-rayu bapak setengah mati agak tidak membiarkanku tinggal jauh darinya. aku tidak bisa. bagaimana kalau aku rindu, siapa yang akan ku peluk? siapa tempat aku mengadu kalau ada hal yang tidak ku sukai nanti disekolah baruku seperti aku yang sering mengadu pada bapak jika ada anak lelaki kelewat bandel yang suka menggangguku lalu telinganya dijewer oleh bapak dan dipesani jangan berani ganggu aku lagi. dan siapa yang akan membawaku jalan-jalan keliling kampung lagi? aku suka tinggal di camp, suka dengan teman-teman sekolah dan mengajiku. mereka selalu asyik menemaniku bermain apa saja. bapak hanya menghiburku dan memelukku semalaman suntuk. aku tidur dan menangis terbangun berkali-kali dipelukannya. pelukan terhangat yang akan selalu ku kenang darimu, Pak. pelukan yang kini hanya bisa ku dapatkan dari suamiku, kehangatan yang sama, kasih sayang yang besar dan keinginan kuat dalam dada untuk senantiasa melindungi. sama seperti dulu aku akan tenang setelah menangis karna dimarahi mamak hanya jika kau peluk, kini aku merasa tenang dengan segala problema hidup jika berada dalam pelukan suamiku. kalian dua lelaki yang selalu ku syukuri pernah terjadi dalam hidupku.

waktu itu aku masih kecil, aku belum mengerti kenapa bapak tetap tidak bergeming dan tidak mempan dirayu padahal biasanya aku cukup merengek sedikit saja. aku terluka. luka seorang anak kecil yang baru ku pahami setelah dewasa bahwa justru itulah bentuk kasih sayangmu yang paling besar yang tidak pernah kau tunjukkan padaku dan hanya ku tahu lewat cerita mamak. bahwa setelah aku tidak tinggal denganmu maka setiap membawa tangkapan udang galah, jika dimakan bersamaku bapak selalu akan makan hanya jika setelah semua kulit udang itu sudah dikupaskan untukku dan kami makan bersama dengan sama lahapnya, maka saat aku tak ada bapak hanya makan sedikit dan bilang, "ini udang kesukaan heny."

aku tidak kan pernah mampu membalas semua yang pernah kau berikan untukku, pak. semakin dewasa aku, bapak semakin tua. membuatku tidak suka dengan pertambahan usiaku yang artinya juga bertambah tua dan renta dirimu. 

sejak aku tidak tinggal denganmu hubungan kita mulai berubah. kita masih bercanda seperti biasa saat aku libur sekolah dan mendatangimu, tapi sudah tidak seperti dulu lagi. aku merasa sedikit ada jarak diantara kita. padahal kau hanya tidak ingin menyaksikan aku berat meninggalkanmu saja saat liburan itu sudah habis jika hubungan kita terlalu dekat seperti dulu. aku tahu, kau memasuki fase dimana kau mulai mendidikku dengan sedikit keras. 

aku tidak marah padamu, kecewa pun tidak saat ini. aku sudah dewasa pak. sudah banyak yang bisa ku pahami. sudah banyak penjelasan yang bisa ku mengerti. aku justru berterima kasih padamu, karna kau aku menjadi anak perempuan yang bisa mandiri saat jauh darimu, aku bisa diandalkan. aku bisa mengurus diriku sendiri dengan baik di usiaku yang semuda itu tanpa dibantu siapapun. aku bahkan bisa menangani hal yang tidak ku sukai dari orang disekitarku dengan caraku sendiri. lihatlah, anak perempuan kesayanganmu dulu sudah tidak manja lagi. *mungkin  sifat manja itu hanya berlaku untuk suamiku sekarang, peace my hubby*

selamat hari ayah sedunia, Bapak. lelaki pertama yang amat sangat ku cintai dalam hidupku sebelum suamiku. bapak tau kan, meski kini ada lelaki lain dihatiku yang hidupnya menjadi prioritas utamaku, tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi bapak di tempat teristimewa ini. bapak selalu yang paling ku sayangi meski aku sudah dewasa dan tidak fasih lagi mengatakannya setiap hari seperti saat aku masih kecil dulu, saat aku masih menjadi anak perempuanmu yang paling manja dan suka merajuk kalau maunya tidak dituruti. semoga bapak panjang umur dan disayang Allah, dimuliakan Allah dan senantiasa diberkahi olehnya. 

kita semua yang masih memiliki orang tua maupun yang sudah tidak lagi, jika ada kejadian buruk yang membuat hubungan kita dan orangtua juga memburuk, maka bukan berarti itu artinya orang tua kita tidak lagi menyayangi kita. kadang kita tidak tahu atau mungkin tidak ingat, bahwa dulu saat kita masih kecil, saat kita belum mampu mengingat apapun karna keterbatasan akal, ada hal-hal luar biasa yang dilakukan para orangtua hanya demi kebaikan dan kebahagiaan anaknya. 

isi blog ini ku persembahkan hanya untukmu, Pak. hanya untukmu.

dua lelaki yang paling ku cintai. yang satu sedang mengucapkan akad menghalalkanku, yang satu tersenyum bahagia saat akhirnya sumpah dihadapan Allah, keluarga dan kerabat itu selesai di ikrarkan di hadapan penghulu.



















































































  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

membuat pizza rumahan


anak-anak suka banget makan pizza terutama si kakak yang kalo ke samarinda selalu pengen pizza, kebetulan di bontang nggak ada pizza hut, jadi coba belajar bikin sendiri. awal-awal bikin sih masih rada-rada nggak jelas bentuknya hahahaa tapi tetap seneng nyoba bikin sampe masuk kategori bisa bikin dengan hasil maksimal karna kakak nggak pernah nolak kalo disodorin pizza :)

ini salah satu contoh pizza yang paling sering saya bikin di rumah

bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pizza ini lumayan mahal, sekitar lima ratus ribuan, meskipun tentunya bisa menghasilkan pizza yang banyak. sering banget di protes temen-temen yang pengen coba bikin pizza sendiri.

"ya ampun Hen budgetnya kayak mau selametan!"

"oh, oke. jangan salahin saya, salahin yang kasih harga mahal di bahan pizzanya yah hahaa..."

baiklah. saya buat dua versi pizza. menggunakan bahan yang rada mahal dengan yang budgetnya udah ditekan seminimum mungkin. biar lebih gampang saya kasih resep pizza bahan yang rada mahal dulu yah. cekidot bahan-bahannya dibawah ini.



bahan membuat roti ( satu resep jadi lima adonan pizza, saya biasa panggang dua atau tiga, sisanya dibekuin di freezer dan dipanggang lain waktu ) :

  • tepung terigu protein tinggi 500 gr
  • gula pasir 50 gr
  • kuning telur 2 butir
  • ragi instant 11 gr
  • garam 10 gr
  • air 250 ml
  • margarin 50 gr
bahan saus :
  • bawang bombai ( iris kasar) 1 buah
  • bawang putih ( cincang ) 1 siung
  • zaitun oil untuk menumis 2 sdm
  • tomat yang sudah diblender 10 buah
  • pasta pizza napolina setengah botol
  • garam 1sdt
  • gula pasir 1 sdm
  • merica bubuk 1/4 sdt
  • oregano 1 sdt
  • basil leaves 1 sdt
bahan topping :
  • ayam suwir bisa diganti ikan tuna atau daging cincang bahkan udang cincang 100gr
  • paprika merah dan hijau masing-masing 50 gr
  • smoke beef ( daging asap )
  • sosis sapi, bagi yang suka sosis ayam juga bisa tapi untuk warna lebih cantik yang sapi
  • keju mozarella
  • jagung pipil mentah
  • jamur, kalau tidak ada bisa irisan bakso, kalau tidak mau pakai juga bisa
  • kacang kapri, bisa pakai atau tidak
cara membuat :
  • buat adonan roti dengan mencampur terigu, gula pasir, kuning telur, ragi instant, garam, air putih dan margarin.
  • uleni adonan hingga kalis, saya biasa pake dibanting-banting biar adonannya bagus. diamkan sekitar satu jam sebelum digunakan.
  • giling adonan dan cetak dengan loyang pizza berdiameter kira-kira 18cm atau 20cm
  • di wadah lain buat saus :
  1. panaskan zaitun oil, tumis bawang bombay dan bawang putih hingga harum
  2. tambahkan tomat segar, pasta tomat, garam, merica bubuk, oregano, gula pasir dan basil. masak hingga meletup-letup lalu masukkan ayam cincang dan jagung, kalau pakai jamur dan kacang kapri silahkan masukkan juga. saya biasa kalau bikin topping yang menggunakan ayam cincang pasangannya cukup jagung saja, kalau pakai daging pasangannya irisan bakso dan jika memakai ikan tuna pasangannya jamur atau jagung.
  3. setelah tercampur semua angkat dan dinginkan. dibawah ini contoh gambar saat saya membuat topping ayam dan jagung. saya biasa bikin topping dalam jumlah yang sangat banyak agar bisa lebih santai bikin pizza kapan saja karna membuat rotinya tidak lama, bikin toppingnya agak ribet kalau setiap mau manggang pizza harus bikin dulu jadi lebih suka buat stok nya. 

  • bagi adonan roti menjadi lima bagian setelah didiamkan kurang lebih satu jam
  • jangan lupa adonan yang sudah ditaruh diatas loyang ditusuk-tusuk pakai garpu
  • oleskan saus yang telah dicampur ayam dan jagung tadi sampai merata
  • taburi sosis, potongan smoke beef, taburan paprika dan mozarella
  • panggang selama 20 menit dengan suhu kira-kira 180 derajat celcius
kalau sudah matang dinginkan 5 menit sebelum dipotong, bisa ditambahkan mayonaise lagi bagi yang suka dicampur dengan saus sambal pedas seperti contoh berikut



nah sekarang kita buat versi penekanan budgetnya yaaa dears, cekidot...

bahan roti tetap sama. bahan topping kita ganti minyak zaitun yang sebotol kecilnya itu harganya bisa 70ribu lebih dengan minyak goreng biasa. nggak usah pakai pasta napolina, pakai tomat segar aja yang dikasih oregano dan basil rasanya nggak kalah enak kok. ohya basil dan oregano ini saya beli masing-masing perbotol kecilnya sekitar 30ribuan lah tapi ini termasuk hemat banget karna selama setengah tahun saya gunakan terus menerus baru habis total. nggak usah pakai smoke beef, diganti irisan bakso aja, kacang kapri juga bisa diganti jagung. kalo susah dapetin paprika nya, nggak pake juga nggak masalah, anak saya yang perempuan malah nggak suka paprika dan kalau buatin pizza khusus dibuatin yang nggak pake paprika. dan untuk keju mozarella nya yang sebatang kecil bisa 60ribuan harganya, bisa diganti dengan mozarella kw alias buatan sendiri.perhatikan cara buat mozarella kw nya yaaa

  • 400 ml susu uht ( atau susu bubuk yang dicairkan dengan 400 ml air )
  • 1 kotak keju cheddar parut
  • 3 sendok makan tepung tapioka ( sagu tani )
  • 1 sendok makan susu kental manis
cara membuat :
  • susu dan tapioka di aduk dulu hingga rata sebelum api dinyalakan
  • nyalakan kompor api kecil saja ya
  • aduk cairan susu dan tapioka tadi terus menerus sampai hangat
  • masukan keju parut dan aduk lagi sampai keju larut dan mengental
  • tuang ke dalam cetakan dan biarkan hingga dingin baru siap digunakan.

nah kalo budget banyak yang dikurangin begini saya perkirakan minimum bahannya 200 ribuan saja, malah bisa kurang. selamat mencoba yaaa

ohya kalau nggak pede buat pizza sendiri karna takut gagal, jangan menyerah duluan ya, pizaa pertama buatan saya bentuknya masih nggak karuan kok meskipun rasanya lumayan enak. semakin sering dilatih nanti bisa makin mahir dengan sendirinya. ini contoh pizza pertama yang saya buat, kulit roti pizza nya masih ketebalan banget dan bentuknya juga kurang rapi :)



 selamat berkreasi ibu-ibu rumah tangga yang keren dan cakep di dapur :*

















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

monogami dan poligami

Bismillahirrohmaanirrohiim

membaca artikel-artikel yang lagi booming pekan ini tentang mencuatnya video seorang muslimah yang memutuskan mundur dari kehidupan poligaminya. lima tahun berumah tangga, hanya bertahan setahun lebih. banyak alasan mulai dari rasa sakit, pedih, kecewa, hancur dan lainnya. banyak yang menyayangkan sikap sang suami, apa kurangnya sang istri yang wajahnya tak kalah cantik dari artis-artis di tv ini?

belum lama ini kita juga turut menikmati suguhan film yang diadaptasi dari novel best seller Surga Yang Tak Dirindukan, menambah keyakinan dihati kita betapa rumitnya hidup berpoligami, mempunyai madu atau dimadu atau malah mungkin menjadi madu.

saya tidak mengatakan hidup berpoligami itu buruk, nabi kita pun menjalaninya setelah istri pertama yang paling dicintainya Khadiijah meninggal dunia. nyatanya tidak sedikit orang-orang yang menjalaninya diluar sana mengalami keberhasilan meski tak jarang juga yang gagal. monogami atau poligami, semua tergantung Allah. tergantung siapa dan seperti apa yang menjalaninya. hanya saja kebanyakan pria meski tidak semua ketika mereka ingin berpoligami tidak murni semata-mata karna Allah. ada yang hanya karna bosan saja pada istri pertama lalu mencari istri kedua, istri pertama dan anak-anak darinya terlantar tanpa mendapatkan hak mereka, lalu apa fungsi poligami disini?

saya dan suami sering terlibat obrolan tentang poligami.

"bagaimana kalau saya menikah lagi?'

kalau pertanyaan seperti ini dilontarkan suami-suami lainnya tentu tidak sedikit yang menganggap itu isyarat dari suami yang ingin minta izin istrinya untuk menikah lagi. saya hanya tersenyum.

"kamu mau menikah lagi? tega mempoligami saya? Rasul meminta Ali tidak mempoligami Fatimah putrinya meski beliau sendiri berpoligami, karna beliau tahu poligami itu tidak mudah. dan tidak semua wanita shalihah sekalipun mampu menerimanya"

suami saya tertawa, "hanya kalau kamu izinkan."

dan kami tertawa lagi. saya lebih suka suami jujur tentang apa yang dia fikirkan. membahas seputar poligami bukan hal tabu bagi kami berdua. saya mengajukan banyak syarat kalau suami ingin poligami, salah satunya adalah, calonnya saya yang pilihkan. suami saya bilang, kalau begitu sebaiknya tidak usah poligami saja, karna pasti kamu pilihkan calon madu yang jauh lebih tua dari saya, hahahaa...


nah, sudah terbaca kan. suami saya orang biasa. saya apalagi. kalau misalnya mau nambah istri lagi maka orentasi suami saya sebagai lelaki normal tentunya kecantikan, ingin wanita yang cantik. siapa yang tidak mau? saya hargai pendapatnya. bagi saya, orang yang ingin menjalankan kehidupan seperti nabi, memiliki pernikahan poligami haruslah bukan orang sembarangan, minimal seperti uatadz Arifin Ilham, yang istri pertamanya selalu bilang selama belasan tahun menikah tidak pernah absen shalat disepertiga malam, selalu shalat shubuh di masjid. karna untuk menjadi adil kepada banyak istri itu sesuatu yang mustahil yang hanya bisa didapat jika kadar keimanan kita tinggi dan pastinya dekat dengan Allah, agar ridho istri yang dipoligami tadi juga senantiasa diraih, karna jika hanya mengacu pada sikap adil, maka tidak ada suami yang benar-benar mampu berbuat adil pada istri-istrinya, semuanya tetap berada dalam berkahNya karna Allah memberikan ridha dihati istri-istri tersebut.

selalu ada kekaguman yang lebih dengan mereka-mereka yang mampu menjalani kehidupan poligami bersama suami dan madu-madunya. mereka luar biasa. rasanya seperti melihat keteduhan hati wanita syurga yang satu sama lain saling mencintai karna Allah, saling membimbing dan menyayangi demi mengharap ridhonya Allah. rasanya hanya Allah saja yang ada dihati mereka. 

bagi saya di dunia ini ada perempuan yang Allah takdirkan hatinya mampu berbagi ada yang tidak. saya mungkin yang tidak. rasanya tidak rela saja kalau saya harus menunggu giliran jika ingin memeluk suami saya sendiri. tidak rela suami saya berdua dengan perempuan lain. saya pernah mengatakan pada suami, saya hanya ikhlas membagimu untuk tiga orang wanita. ibumu, saudara perempuanmu dan anak perempuanmu. sisanya tidak. kamu boleh hidup berpoligami, sekarang pun boleh, tapi bukan saya yang jadi salah satu istrimu. maaf sayang, tapi tiap wanita punya kapasitasnya sendiri, istrimu yang masih jauh dari sempurna ini hanya menyanggupi pernikahan monogami. 

wanita sekelas Aisyah ra saja pernah merasa cemburu kepada istri nabi yang lain hingga memecahkan piring ditangannya, lalu bagaimana saya yang jauh dari level Aisyah ini? yang ilmu agamanya masih cetek? mungkinkah jika cemburu sudah di ubun-ubun saya bisa membanting habis semua barang pecah belah dirumah? saya justru takut, takut menjadi jahat, takut menjadi dengki pada madu saya andaikan saya terpaksa menjalani kehidupan poligami. takut menjadi tidak ikhlas kepada suami hingga hilang sudah semua keberkahan dalam rumah tangga yang dijalani karna semuanya terasa seperti neraka. saya takut justru ketika suami memberi saya madu, maka sayalah yang berubah menjadi racun untuk suami saya sendiri.

itulah mengapa Allah menjanjikan syurga pada wanita-wanita luar biasa yang ikhlas membagi suami mereka hanya karna Allah semata. karna poligami itu berat, hanya yang sudah cukup ilmunya saja yang berhasil menjalaninya. 

kalau seandainya suami saya ingin poligami dan meminta saya mengizinkannya mungkin bisa saya pertimbangkan kalau...

  • suami saya shalat lima waktu setiap hari dan tidak boleh bolong satu waktupun meskipun sakit selama masih punya kesadaran
  • mengaji minimal sehari satu juzz dan berusaha menghafalkan Al'quran
  • membaca buku-buku agama dan kajian-kajiannya setiap hari
  • rutin ikut pengajian agama tiap minggu
  • selalu qiyammul'lail
  • saat tidak mengerjakan pekerjaan lainnya selalu memegang tasbih berdzikir pada Allah
  • tidak melihat dengan sengaja yang Allah haramkan ( menjaga pandangan )
  • tidak bersentuhan dengan perempuan yang bukan muhrimnya
  • hidupnya untuk kebaikan dunia akhirat
tapi kalau tidak bisa, kita monogami saja ya cinta :) kita raih rumah tangga sakinah mawaddah warahmah berdua sampai ke tangga langit. ya, hanya kita berdua. karna poligami bukan urusan syahwat semata atau pembagian materi dan waktu yang adil. poligami lebih dari itu. 
 
saya sarankan bagi suami-suami di luar sana yang ingin poligami dengan alasan sunnah, berkacalah dulu, sudah setinggi apa ilmu agamamu. kalau shalat saja masih sering bolong, mengaji setahun sekali, masih doyan nonton lady gaga dan album terbarunya telanjang-telanjangan berdalih seni, mendingan benahi diri terlebih dahulu. jika alasan ingin menikahi janda tak bersuami untuk membantu, kan bisa membantu tanpa menikahi. tanpa menyakiti hati istri, bukankah lelaki yang paling mulia itu adalah lelaki yang paling baik pada istrinya? atau kalau mau beralasan jumlah lelaki dan wanita di dunia satu banding tujuh, jadi satu lelaki wajib punya istri lebih dari satu agar tidak ada enam jumlah perempuan yang kecewa, coba cek lagi, berapa dari tujuh wanita itu yang bisa dinikahi? memangnya tidak ada anak-anak dibawah umur atau nenek-nenek tua renta dan lainnya. jangan bikin alasan nggak masuk akal hanya untuk pembenaran semata. 
 
saya anggap lelaki-lelaki yang sanggup poligami dengan syariat yang benar itu keren. tapi buat saya pribadi nggak kalah keren kok lelaki yang hanya menyanggupi satu istri sampai mati, syurganya Allah nggak akan jauh untuk lelaki satu istri kalau menjalankan rumah tangganya bener dan sesuai tuntunan agama dibanding poligami maksa ilmu kurang jadinya berantakan, berkahnya hilang. lagi-lagi semua yang saya tulis hanya opini pribadi sebagai seorang istri yang juga lagi belajar menjadi istri shalihah untuk suami tercinta. semoga sedikit banyak bermanfaat. 
 
 
 
 













  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

masih belajar menjadi ibu

semua orang sepakat, sebelum menjadi ibu kita semua pernah menjadi anak dan masih menjadi anak meskipun sudah menjadi seorang ibu. saya menikah dengan duda beranak dua. tanggung jawab paling besar untuk saya adalah menjadi ibu. tidak sekali dua saya bertanya-tanya, ibu yang seperti apakah saya ini dimata anak-anak saya?

seseorang pernah mengatakan pada saya, "kamu tidak akan mengerti perasaan seorang ibu, karna kamu tidak punya anak". mungkin maksudnya anak yang saya lahirkan sendiri. benarkah demikian? akan saya sangkal ini dengan tegas. kenapa? karna saya juga seorang anak, dan saya punya ibu. bagi saya ini cukup relevan karna saya tau benar apa yang ibu saya rasakan untuk anaknya. bagaimana sakitnya melahirkan saya menyusul adik-adik saya, mengurus mereka siang malam terlebih saat sakit. mendidik, menjemput rejeki mereka dengan tulang remuk dibanting setiap hari. dan sampai detik ini, berani saya katakan, tidak ada seorangpun di dunia ini yang berani berkorban banyak demi kesejahteraan hidup saya selain ibu tanpa memikirkan dirinya sendiri. duh, selalu ingin menangis tiap membayangkan ini. dan yang paling penting, saya tau orang yang paling tidak rela saya sakit atau menderita adalah ibu saya. jadi saya tau benar bagaimana perasaan seorang ibu.




beliau lulus Mts saja tidak, tapi kalau ditanya selalu bilang pada anak-anaknya, "kalian tidak boleh seperti mamak, harus sekolah tinggi, belajar betul-betul, biar nanti kerjanya enak walaupun punya anak banyak." apa dulu mamak saya malas sekolah? salah! beliau anak yang rajin, dulu punya cita-cita, istilah kasar beliau sendiri mengkhayal pengen sekolah SPG dan jadi guru. tapi nggak pernah kesampaian karna keterbatasan biaya. sembilan bersaudara tentulah yang diprioritaskan nenek ( ibunya mamak saya) hanya anak lelaki karna merekalah tulang punggungnya kelak. 

sejak kecil kedua orang tua saya bekerja keras untuk memberikan hidup yang layak untuk keluarga, seingat saya nggak pernah kesulitan bayar uang sekolah, beli baju baru, makan makanan enak, semuanya cukup karna orangtua saya tidak pernah berhenti bekerja keras. diluar sana banyak orang yang mengeluhkan sikap orangtuanya yang begini dan begitu, saya dulunya demikian. tapi semakin kesini semakin berfikir, kenapa tidak mencoba memaklumi?
kalau ibu saya cerewet dan sedang banyak maunya, mungkin itu karna selama ini belum ada keinginan beliau utk diri sendiri yang bisa terpenuhi karna terlalu memikirkan tanggung jawabnya terhadap anak-anak. saya memilih belajar memaklumi hidup seorang ibu yang seluruh jiwa raganya didedikasikan hanya untuk melihat anak-anaknya hidup nyaman. 



saat saya memutuskan menikah, nasehat mamak hanyalah, kalau sudah menjadi ibu, yang difikirkan hanya memberi dan memberi tanpa sedikitpun mengharap balasan. beri saja yang sanggup diberikan tapi jangan sekali-kali berharap balasan nak. apalagi kalau nanti anak-anakmu banyak, semampu-mampunya bersikap adillah.

dan sekarang saya ditakdirkan jadi ibu. sampai sekarang masih belajar menjadi ibu. saya bukan tipe orang yang gampang memperlakukan orang lain sembarangan karna saya takut salah, daripada salah lebih saya diam dan tidak berbuat apa-apa sampai saya tahu benar apa yang harus saya lakukan. dan ini berlaku ke anak-anak. maaf ya nak kalian punya tambahan ibu penakut seperti bunda :) maaf kalau bunda lebih banyak diamnya dibandingkan mencereweti kalian seperti yang seharusnya dilakukan seorang ibu, bukan karna bunda tidak mau, tapi karna bunda memposisikan diri sebagai anak, sebagai kalian. dalam pandangan bunda, anak-anak seumuran kalian tidak suka ibu yang cerewet, jadi bunda memutuskan tidak demikian. lagipula untuk urusan cerewet, ada ummi kan? hehehe *peace ya ummi :)

bersama anak-anak di candi mendut, pergi bertiga dari royal ambarrukmo ke stasiun giwangan lalu sampailah di candi ini cuma berbekal GPS seadanya karna ini baru pertama kalinya ke jogja dan langsung dapet tugas bawa anak dua ini keliling borobudur dan sekitarnya sementara abinya sibuk meeting, sepanjang jalan bunda berdoa semoga kita nggak nyasar, nak.



untuk anak-anak yang Allah takdirkan diriku menjadi salah satu ibunya, semoga kalian tumbuh menjadi anak-anak yang baik. maafkan bunda dan abi yah nak kalau ketidaksempurnaan kami sebagai orang tua kadang mengecewakan kalian, terlebih bunda yang baru belajar ini. semoga kakak dan adek selalu sehat, panjang umur dan kelak jadi kebanggaan kita semua. 
bunda tidak bisa janji akan jadi ibu yang sempurna seperti yang kalian inginkan, tapi bunda berjanji akan selalu belajar memberikan yang terbaik yang mampu bunda lakukan. biar Allah yang menjadi sebab terciptanya ikatan kita ya nak. Allah sebaik-baik penentu. tentu Allah maha tahu, kenapa dari sekian banyak pilihan, bunda lah yang akhirnya masuk kedalam hidup kalian. di dunia ini ada dua ikatan ibu dan anak. ibu yang melahirkan anak melalui rahimnya, dan ibu yang melahirkan anak melalui hatinya. kalian punya dua-duanya. 

guntung, nonton adek lomba menari, bersama ummi

















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

edisi perkenalan singkat

pertama kalinya nulis di blog, saya bingung mau nulis apa. kenalan aja gimana?

saya suka nulis, tapi punya masalah sama yang namanya mood dan konsisten. jadi, saya menulis tergantung kapan saya mood, padahal kalo kata revalina di perempuan berkalung sorban ( mungkin ini mengutip Pramoedya Ananta Nur yang menulis di penjara dan terkenal dengan "bumi manusia"nya ) mood itu diciptakan, bukan ditunggu. saya juga jauh dari konsisten, lebih suka nurutin rasa malas lalu berdalih dengan seribu macam alasan, nggak bisa nulis padahal pengen karna lagi bla bla bla, nggak bisa nulis soalnya sedang sibuk bla bla bla, klasik dan basi. 

Dan sekarang saya lagi susah payah menciptakan mood biar dimalam buta begini saya tetep bisa nulis meskipun cuma tulisan nggak mutu yang setidak-tidaknya berguna buat diri saya sendiri, melatih diri membangun mood. susah ya

blog ini bukan buatan saya sendiri, minta tolong temen bikinin. saya kan gaptek. akun medsos saja semua buatan suami, saya cuma jago menggunakan yang sudah jadi. selain praktis, nggak bikin kepala saya pusing ketimbang belajar buat sendiri. 

kebanyakan ibu rumah tangga suka masak. saya salah satunya. tapi sama kayak nulis, itu juga tergantung mood. kalau saya lagi mood, sehari saya bisa bikin aneka masakan enak mulai dari lauk spesial yang bisa bikin kamu nambah nasi dua tiga piring sampai kue-kue yang cuma dengan liat bentuknya aja bisa bikin air liurmu menetes. ih, lebay ya. 

saya juga hobby banget baca buku, apalagi kalau genrenya saya banget. kalau yang ini nggak pake mood, justru kalo mood saya lagi jelek, dibawa baca bisa kembali normal. 

saya mutusin buat blog ini karna saya butuh diary yang bisa menampung semua uneg-uneg kalo lagi bahagia, kesel, dan pengen berbagi manfaat yang saya dapat dari sesuatu ke orang banyak. jadi semoga nanti isi blog ini berguna buat diri sendiri dan orang lain. 
salam kenal dari ibu rumah tangga gaptek yang baru belajar nge-blog. 
















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS